Pedagang Mobil Bekas Khawatir Dampak Buruk Virus Corona

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 20 Maret 2020 07:24 WIB

Suasana penjualan mobil bekas di WTC Mangga Dua, Jakarta, Senin 20 Mei 2019. Manajer Pemasaran Senior WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih menyatakan penjualan mobil bekas menjelang mudik Lebaran 1440 H meningkat dibandingkan hari biasa pada bulan sebelumnya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku pasar mobil bekas mengaku was-was menghadapi bulan April dan Mei 2020 atau periode puasa dan Lebaran. Pelaku usaha pun pesimistis penjualan bakal meningkat pada periode tersebut layaknya tahun-tahun sebelumnya. Faktor utama yang memengaruhinya adalah wabah virus corona (COVID-19).

Suzuki Auto Value, layanan jual beli mobil bekas resmi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), pun tidak menampik bakal ada potensi penurunan untuk beberapa bulan ke depan. Suzuki sendiri mengaku optimistis bahwa penjualan tidak akan terperosok terlalu dalam pada April dan Mei.

“Kami di Auto Value melihat kemungkinan penurunan itu ada tetapi belum merasakannya sampai saat ini,” kata Business Development Head PT SIS Hendro Kaligis kepada Bisnis, Kamis, 19 Maret 2020.

Hendro mengatakan pada dua bulan terakhir (Januari dan Februari) terjadi peningkatan permintaan mobil bekas. Permintaan, klaim dia, sempat turun pada Februari. Hanya saja dia enggan untuk memaparkan secara rinci angka penjualan.

“Mengingat mobil ini adalah kebutuhan tersier, pola pembeliannya membutuhkan waktu lebih panjang. Artinya, orang yang butuh tetap akan butuh, meskipun ada Corona. Mungkin daya belinya turun tetapi kebutuhannya tetap ada,” ucapnya.

Sebelumnya, Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih menyatakan meski tengah terjadi peningkatan permintaan pada awal Maret 2020, penjualan mobil bekas diprediksi bakal ‘tiarap’ untuk beberapa bulan ke depan.
Advertising
Advertising

“Jadi April dan Mei tiarap sudah,” kata Herjanto kepada Bisnis, Rabu, 18 Maret 2020.

Dia mengatakan menjelang dan saat Ramadhan permintaan mobil bekas meningkat, terutama untuk keperluan mudik masyarakat pada saat lebaran. Namun dengan diperpanjangnya status darurat COVID-19 hingga 29 Mei, Herjanto yakin pasar mobil bekas bakal terpukul jatuh.

“Begitu masuk April sedih, ketika kejadian corona tambah banyak orang enggak bisa pulang kampung, mobil juga enggak dibeli, saat itulah turun,” ucapnya.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya