TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corp memperpanjang penutupan semua pabrik Amerika Utara selama dua minggu karena pandemi virus corona (COVID-19) yang sedang berlangsung dan penurunan permintaan kendaraan.
Seperti dilansir dari reuters, produsen mobil terbesar asal Jepang itu mengatakan akan menutup semua pabrik komponen di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat hingga 17 April. Tak hanya Toyota, sejumlah produsen mobil lain juga memperpanjang masa penutupan pabrik di Amerika Utara termasuk Ford Motor Co.
Dilansir dari motor1, Toyota akan melanjutkan kembali produksi kendaraan pada 20 April. Tentunya jika semua berjalan sesuai rencana.
Ya, sejumlah pabrik Toyota diketahui telah menganggur sejak 23 Maret lalu. Penutupan sementara itu dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran wabah virus corona.
Selain itu, pihak Toyota menilai jika permintaan kendaraan yang terus menurun membuat mereka yakin menutup pabrik untuk sementara waktu. Meski begitu, Departemen Kendaraan dan Pusat Logistik akan tetap terbuka. Jadwal penutupan itu juga berubah sewaktu-waktu dengan melihat kondisi yang ada.
Toyota saat ini mengoperasikan 10 fasilitas manufaktur di Amerika Serikat dan 14 pabrik di Amerika Utara. Di antaranya adalah di San Antonio, Texas, yang memproduksi Tacoma dan Tundra. Sementara Toyota Kentucky memproduksi Camry, Avalon, RAV4 Hybrid, dan Lexus ES. Di Mississippi membangun Corolla.
Sejurus dengan itu, Ford juga mengumumkan akan melanjutkan produksi di pabriknya di Hermosillo, Meksiko, pada 6 April mendatang dengan fasilitas utama lainnya segera menyusul. Pabrik Truk Dearborn di Michigan akan dibuka kembali pada 14 April.
Pabrik di Michigan ini diketahui memproduksi F-150 yang sangat populer di negeri Abang Sam. Tanggal 14 April juga menandai dimulainya kembali jalur Transit Perakitan Kota Kansas, serta Pabrik Truk Kentucky (Super Duty) dan Pabrik Perakitan Ohio (Ekspedisi Ford dan Lincoln Navigator).