Dengan Undang-Undang Perang, Trump Minta GM Buat Ventilator

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 28 Maret 2020 11:56 WIB

Logo General Motors. REUTERS/Jeff Kowalsky/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan General Motors (GM) untuk memproduksi ventilator di bawah Undang-Undang Produksi Pertahanan (Defense Production Act/DPA), sebuah undang-undang era perang yang baru-baru ini dia gunakan untuk mengatasi wabah corona.

"Hari ini, saya menandatangani Memorandum Presiden yang mengarahkan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan untuk menggunakan otoritas apa pun dan semua yang ada di bawah Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk mewajibkan General Motors menerima, melaksanakan, dan memprioritaskan kontrak federal untuk memproduksi ventilator," kata Trump dalam pernyataan, Jumat, 27 Maret 2020.

"Negosiasi kami dengan GM mengenai kemampuannya untuk memasok ventilator selama ini berlangsung produktif, namun perjuangan kita melawan virus tersebut terlalu mendesak untuk memungkinkan proses kontrak timbal-balik berjalan secara normal," kata Trump.

"Langkah hari ini akan membantu memastikan produksi ventilator dengan cepat yang akan menyelamatkan nyawa warga Amerika," kata Trump.

GM, dalam pernyataan yang dikutip CNBC, menegaskan bahwa karyawan Ventec, GM, dan basis suplai mereka "bekerja sepanjang waktu selama lebih dari sepekan untuk memenuhi kebutuhan mendesak ini."

Advertising
Advertising

"Komitmen kami untuk memproduksi ventilator perawatan kritis berkualitas tinggi Ventec, VOCSN, tidak pernah goyah," kata perusahaan itu.

Disahkan oleh Kongres pada 1950 sebagai respons terhadap Perang Korea, DPA memberikan wewenang kepada Presiden AS untuk mengarahkan perusahaan agar meningkatkan produksi barang-barang yang terkait dengan upaya pertahanan nasional. Undang-undang ini juga memberikan hak kepada Presiden untuk mengontrol distribusi persediaan yang dianggap vital.

Trump menandatangani perintah eksekutif pada 18 Maret untuk menerapkan undang-undang tersebut, di tengah situasi yang secara drastis memburuk saat AS berupaya mengatasi wabah corona.

Di AS, kasus terkonfirmasi COVID-19 telah mendekati 100.000, dan jumlah kematian meningkat melampaui 1.400.

ANTARA | XINHUA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya