Cara Pengusaha Rawat Bus yang Dikandangkan karena Corona

Rabu, 1 April 2020 06:09 WIB

Calon penumpang bersiap menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Ahad, 29 Maret 2020. Sejumlah perantau masih terlihat menumpang bus AKAP untuk keluar dari kota Jakarta. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hampir 1000 armada dari berbagai Perusahaan Otobus (PO) bus di Daerah Istimewa Yogyakarta terpaksa dikandangkan sementara setelah berhenti beroperasi akibat wabah virus corona.

Armada yang dikandangkan itu mulai bus jenis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sampai bus pariwisata bersamaan dirumahkannya 3000 kru yang selama ini bertugas.

Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY menyebut penghentian operasional bus setidaknya paling cepat sampai 6 April 2020 nanti atau bisa lebih lama tergantung situasi nasional dalam masa mengahdapi wabah

Lantas, bagaimana cara pengusaha PO bus merawat bus bus itu agar performanya terjaga prima dan laik digunakan saat beroperasi kembali?

Direktur Utama PO Maju Lancar Adi Didit Prasetyo mengatakan di perusahaannya sedikitnya ada 75 armada yang sementara ini berhenti beroperasi.

Advertising
Advertising

"Seluruh bus kami tempatkan di garasi atau tempat penyimpanan yang tertutup dan bersih untuk menghindari kerusakan," ujar Didit Senin 30 Maret 2020.

Didit yang juga menjabat sebagai Sekretaris Organda DIY itu mengatakan ada yang harus diperhatikan benar dalam perawataan kendaraan umum itu jika tidak beroperasi dalam jangka waktu tertentu.

Untuk armada yang dirumahkan, jelas, dari sisi suku cadang tidak akan mengalami penyusutan karena tidak digunakan. Sehingga otomatis tidak akan rusak karena disimpan di tempat yang tertutup.

Namun yang justru penting diperhatikan bagaimana agar pengecekan setiap komponen vital intens dilakukan. Seperti sistem rem, mesin, dan lainnya sesuai dengan prosedur tetap (protap) yang ada.

"Setiap hari mesin bus tetap harus dihidupkan untuk menjaga kondisi tetap prima. Kami sudah punya protap untuk perawatan dan saat libur ini pun tetap dilakukan,” katanya.

Tak hanya itu saja, Didit mengatakan selama libur ini seluruh armada dilakukan pencegahan penyebaran COVID-19. Salah satunya yakni dengan penyemprotan disinfektan secara berkala.

“Kemarin bus-bus itu juga sudah disemprot disifektan," ujarnya.

Didit menuturkan sebagai pengusaha PO Bus baru kali ini menghentikan layanan karena ada pandemi.

“Kalau jalan macet, ada kecelakaan, terjadi bencana alam, kami punya prosedur jelas. Tapi kalau wabah Corona seperti ini di luar jangkauan kami,” ujarnya.

Didit pun berharap kepada pemerintah supaya segera memberikan insentif seperti bantuan langsung tunai kepada pelaku industri angkutan.

Selain itu juga realisasi kelonggaran pembayaran kredit sesuai dengan arahan Presiden dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ketika kebijakan pengaman itu tidak dilakukan ia khawatir terjadi pemutusan hubungan kerja besar-besaran.

Sebab sejak wabah virus corona meluas satu bulan terakhir ini okupansi mengalami penurunan hingga 90 persen.

Berita terkait

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

5 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

7 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

10 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

10 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Mudik Lebaran di Terminal Pulo Gebang Diperkirakan pada H-3

11 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran di Terminal Pulo Gebang Diperkirakan pada H-3

Pncak keberangkatan arus mudik Lebaran 2024 diperkirakan terjadi pada H-3 Idulfitri di Terminal Pulo Gebang. Hari ini ada tiga ribu penumpang mudik.

Baca Selengkapnya

Tiga Ribu Penumpang Mudik dengan Bus via Pulo Gebang Hari Ini

11 hari lalu

Tiga Ribu Penumpang Mudik dengan Bus via Pulo Gebang Hari Ini

Terminal Pulo Gebang melaporkan ada 258 bus yang mengangkut 3.248 penumpang yang mudik pada Sabtu, 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

12 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

12 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

15 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

15 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya