Honda - SNAM Kerja Sama Daur Ulang Limbah Baterai Mobil Listrik
Reporter
Terjemahan
Editor
Wawan Priyanto
Sabtu, 18 April 2020 14:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Honda Motor Europe bekerja sama dengan Societe Nouvelle d'Affinage des Metaux (SNAM) untuk mengembangkan teknologi daur ulang baterai mobil listrik serta mobil hybrid terbaru yang lebih ramah lingkungan di Eropa.
Limbah baterai mobil listrik selama ini dikhawatirkan akan merusak lingkungan hidup jika tidak ditangani secara tepat. Masuk dalam kerja sama daur ulang baterai mobil listrik ini adalah Honda CR-V Hybrid dan mobil listrik Honda e.
Honda dan SNAM dikenal telah menjalin kerja sama sejak 2013 untuk mengelola limbah baterai sesuai dengan standar lingkungan Uni Eropa. Kedua perusahaan akan mengumpulkan Lithium-ion dan Nickel Metal Hydride (NiMH) dari jaringan dealer Honda dan Fasilitas Perawatan Resmi di 22 negara. Kemudian, perusahaan akan menganalisis limbah dan mencari cara bagaimana limbah tersebut dapat didaur ulang.
Honda menjelaskan bahwa inisiatif kerja sama daur ulang ini untuk menciptakan pengelolaan limbah baterai mobil listrik yang lebih ramah lingkungan.
"Karena permintaan akan mobil hybrid dan listrik Honda yang terus bertambah, demikian pula persyaratan untuk mengelola baterai dengan cara yang paling ramah lingkungan," kata Tom Gardner, Wakil Presiden Senior Honda Motor Europe., seperti dilansir carbuzz.com, Jumat, 17 April 2020.
"Perkembangan pasar baru-baru ini memungkinkan kami untuk menggunakan baterai ini setelah masa pakai habis dan dapat digunakan kembali. Bahan yang dapat diambil bisa digunakan sebagai bahan baku untuk membuat baterai baru," ujar dia.
Kobal dan lithium yang terkandung dalam limbah baterai mobil listrik maupun mobil hybrid dapat diekstraksi untuk digunakan kembali sebagai bahan baku dalam baterai baru, pigmen warna, atau aditif untuk mortar.
Dealer juga dapat meminta agar baterai ini diambil menggunakan platform online khusus SNAM. Saat ini, program tersebut berlaku khusus untuk Eropa, namun sangat mungkin diterapkan di negara lain di kemudian hari.