Nissan Ikut Mengurangi Polusi Udara Lewat Mobil Listrik LEAF

Reporter

Wira Utama

Rabu, 22 April 2020 17:04 WIB

Foto Nissan Leaf Generasi kedua yang dipamerkan di Tokyo Motor Show 2019 di Big Sight Tokyo, Jepang, 23 Oktober 2019. TEMPO/Andi Ibnu Masri Rusli

TEMPO.CO, Jakarta - Di Asia dan Oseania, sekitar empat miliar orang – 92 persen dari populasi Asia dan Pasifik – terpapar polusi udara dengan tingkat yang dapat menimbulkan risiko kesehatan signifikan. Hal ini semakin jelas dengan peluncuran world’s largest real-time air quality data bank pada bulan Februari 2020 di bawah Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), yang menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Asia dan Oseania masih berada dalam tingkat kualitas udara yang tidak sehat.

Faktanya, sekarang polusi udara berada pada peringkat lima penyebab utama kematian di seluruh dunia diantara semua risiko kesehatan, serta merupakan penyebab dari sembilan persen kematian. Sejalan dengan komitmen untuk mengurangi emisi CO2, Nissan selaku pembuat kendaraan listrik produksi massal di dunia, Nissan LEAF, telah mengumpulkan analisis dampak dari kendaraan listrik ini di seluruh dunia sejak debutnya pada tahun 2010.

Pengaruh mobil listrik pada polusi udara.

Pada saat yang sama, terdapat data terpercaya yang menunjukkan bagaimana mobilitas listrik dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi tingkat polusi udara:
1. Hanya dengan satu kendaraan listrik (EV) mampu mengurangi 4,6 metrik ton gas rumah kaca setiap tahun, setara dengan menanam 209 pohon.
2. Sampai saat ini, 460.000+ Pemilik Nissan LEAF Secara Global telah berkontribusi pada:
• Menghindari emisi CO2 sekitar 2,1 juta metrik ton. Untuk memproses CO2 sebanyak ini dalam satu tahun, diperlukan lebih dari 81 juta pohon.
• Pemilik LEAF menempuh lebih dari 13 miliar kilometer dengan bebas emisi – setara dengan jarak mengemudi ke bulan sebanyak lebih dari 33.800 kali.

Hingga tahun 2030, dibutuhkan pengurangan 55 persen emisi CO2 untuk menghentikan pemanasan global. Tahun 2020 akan menjadi tahun perubahan bagi para pelanggan dalam menentukan pilihan, seperti beralih ke EV, untuk memberikan dampak langsung pada permasalahan polusi udara.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

5 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

5 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

6 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

10 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

15 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

38 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

14 Sistem Partial Automated di 14 Mobil Kelas Atas Diuji, Hanya Satu Dianggap Acceptable

51 hari lalu

14 Sistem Partial Automated di 14 Mobil Kelas Atas Diuji, Hanya Satu Dianggap Acceptable

Mobil-mobil otonom masih terus diwarnai kasus tabrakan di jalan sehingga pabrik otomotif melipatgandakan sistem-sistem yang partially otomated.

Baca Selengkapnya