Tips Merawat Mobil agar Tetap Prima di Masa PSBB ala Mitsubishi

Reporter

Wira Utama

Kamis, 14 Mei 2020 20:14 WIB

Mitsubishi Xpander Cross. TEMPO/Wira Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Selama masa pandemi virus corona, sebagian mobil terpaksa harus diparkir di garasi. Lama tak digunakan, ternyata bisa membuat performa mobil terganggu. Head of After Sales dan CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto menjelaskan beberapa saran tentang bagaimana mengecek dan merawat kendaraan di rumah. Mulai dari tips mengecek oli mesin hingga memastikan komponen mobil agar tidak menjadi santapan tikus.

Pertama, jangan lupa cek oli mesin. Adapun tipsnya, lakukan pengecekan di tempat yang rata atau datar. Hindari mengecek oli mobil dalam kondisi miring atau sedang terparkir di tanjakan atau turunan.

Kedua, Air Radiator. Pastikan airnya dalam kondisi cukup atau aman. Ketiga, disarankan untuk menyalakan mesin paling tidak tiga hari sekali.

"Durasi menyalakan mesin bisa 10-15 menit. Lebih bagus juga kalau bisa dibawa keluar (minimal keliling kompleks) sekaligus mengganti posisi tapak ban saat diparkir kembali,"ujar Budi dalam video conference, Kamis, 14 Mei 2020.

Saat dinyalakan sebaiknya RPM dijaga pada putaran 1.500. Putaran mesin itu dianggap ideal untuk menjaga performa baterai dalam menyimpan tenaga listrik. "Sebelum dinyalakan, sebisa mungkin posisi knalpot menghadap keluar, jangan ke tembok rumah,"ujarnya.

Kemudian tangki bahan bakar diupayakan dalam kondisi penuh. Itu untuk menghindari udara yang terjebak dalam tangki yang bisa menyebabkan kondensasi udara menjadi air. "Jika ada kandungan air apalagi banyak, tentu bisa mengganggu kinerja bahan bakar dan menjalar ke mesin mobil,"ujarnya.

Takanan angin juga perlu dijaga untuk menjaga performa ban. Idealnya bisa diukur sendiri sesuai dengan standar atau kebutuhan ban itu sendiri. Bisa juga menggunakan alat parkir khusus seperti Jack Stand Car. Itu semua untuk menghindari bentuk ban menjadi flat akibat kelamaan terparkir.

"Sebisa mungkin juga parkir di tempat rata,"ujarnya.

Tak sampai di situ, dalam kondisi harus memarkir mobil pada waktu yang lama, Budi menyarankan agar tidak mengaktivkan rem tangan atau Parking Break. Alasannya, komponen seperti kampas rem bisa macet karena terlalu lama melengket.

"Untuk matik bisa shift P aja, kalau manual cukup pakai gigi 1 dibantu dengan ganjal di ban," ucapnya.

Terakhir, waspadai tikus. Sebab ada sejumlah komponen mobil yang mudah dijangkau oleh tikus. Kasus ini sudah terjadi pada konsumen Mitsubishi. "Ada yang melaporkan kalau tikus masuk ke bagian mesin. Jadi untuk menghindari itu, cukup mobilnya aja di cuci bersih atau bisa dibantu produk aftermarket anti rad. Bisa juga pakai kapur barus," ujarnya.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya