TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona baru (Covid-19) membuat penjualan mobil di Indonesia turun drastis. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) pada April 2020 hanya mencapai 24.276 unit.

Angka ini menyusut jauh dibanding penjualan Maret sebanyak 60.448 unit, Februari (77.847 unit), dan Januari (81.063 unit). Total penjualan ritel Januari - April 2020 mencapai 243.634 unit.

Sedangkan penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) hanya 7.871 unit. Angka ini menyusut lebih dari 90 persen dibanding penjualan pada Maret sebanyak 76.811 unit, Februari (79.645 unit), dan Januari (80.435 unit). Total wholesales Januari - April 2020 mencapai 244.762.

Penurunan penjualan dipicu oleh pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menghentikan penyebaran virus corona. Di saat bersamaan, aktivitas pabrik perakitan mobil di Indonesia juga dihentikan untuk mematuhi peraturan PSBB.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa industri otomotif di Tanah Air terpukul oleh pandemi virus corona (Covid-19). Dia memperkirakan bahwa penjualan mobil tahun ini yang semula diharapkan mencapai 1,1 juta unit diturunkan menjadi 600 ribu unit.

Namun, melihat kinerja penjualan mobil April yang begitu terpuruk, Nangoi mengakui bahwa target penjualan 600.000 unit mobil di sepanjang tahun ini akan sulit dicapai oleh industri otomotif nasional.

“Melihat hasil [penjualan] April dan Mei yang sedang berjalan, terus terang ada perasaan waswas di hati saya karena kemungkinan angka 600 ribu akan sangat berat sekali,” kata dia seperti dikutip dari Bisnis.com, Sabtu, 16 Mei 2020.

Data Penjualan 10 Merek Mobil Terlaris April 2020:

Sumber: Gaikindo