Krisis Covid-19, Prancis Ingatkan Masa Depan Renault

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 23 Mei 2020 06:20 WIB

Logo Renault dan Nissan terlihat di depan dealer perusahaan di Reims, Prancis, 9 Juli 2019. REUTERS / Christian Hartmann

TEMPO.CO, Paris/Tokyo - Industri mobil Eropa dibayangi pemutusan hubungan kerja besar-besaran karena terdampak pandemi virus corona baru (Covid-19).

Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, seperti dilaporkan Reuters, Jumat, 22 Mei 2020, bahkan memperingatkan masa depan Renault dipertaruhkan jika tidak segera mendapatkan bantuan. Hal ini diperparah dengan laporan bahwa Nissan akan memangkas 20 ribu pekerja di Eropa.

"Ya, Renault bisa menghilang," kata Bruno Le Maire kepada radio Europe 1.

Renault dan Nissan telah menjalin aliansi selama dua dekade terakhir dan akan mengumumkan pembaruan strategi pada Rabu pekan depan.

Rencana itu pada awalnya dianggap sebagai hubungan baru yang diperbarui, setalah kedua pabrikan ini diguncang oleh penangkapan arsitek aliansi dan bos lama aliansi Carlos Ghosn di November 2018 atas tuduhan pelanggaran keuangan, yang dibantahnya.

Namun, rencana pembaruan dan produksi serta penjualan mobil berantakan seiring dengan pandemi virus corona.

Menkeu Prancis saat ini sedang mempertimbangkan pinjaman sebesar 5 miliar euro (setara Rp 80,6 triliun, kurs saat ini Rp 16.134 per euro).

Le Maire mengatakan pabrik Renault di Flins, Prancis, tidak boleh ditutup dan perusahaan harus mampu mempertahankan pekerjaan sebanyak mungkin di Prancis, tetapi juga mengatakan perlu beradaptasi dan bersaing.

Renault menolak berkomentar atas komentar Le Maire.

Advertising
Advertising

Pabrik Flins, barat laut Paris, adalah tempat untuk memproduksi mobil listrik Renault, Zoe, dan mobil Micra untuk Nissan. Pabrik ini mempekerjakan sekitar 2.640 orang pada akhir 2018, menurut situs web Renault.

Perusahaan ini memiliki 40 pabrik dan 13 lokasi logistik di 16 negara.

Kantor berita Kyodo mengatakan Nissan mungkin memangkas 20 ribu pekerjaan dari tenaga kerja globalnya, terutama di Eropa dan negara-negara berkembang.

Sumber Reuters mengatakan bahwa jumlah pemotongan (pekerjaan) belum diselesaikan. Nissan menolak berkomentar.

Produsen mobil Jepang itu mengatakan pada Juli tahun lalu akan memangkas 12.500 karyawan, hampir 10 persen dari 140 ribu tenaga kerjanya. Jika menaikkan angka itu menjadi 20 ribu, maka secara luas akan cocok dengan jumlah pekerjaan yang dimiliki selama krisis keuangan global 2009.

Sumber Reuters juga mengatakan bahwa awal bulan ini manajemen Nissan menjadi yakin mengenai pengurangan pekerjaan dan kemungkinan memangkas produksi 1 juta mobil dari target penjualan tahunannya. Perusahaan akan fokus pada pasar terbesar mereka selama ini, terutama di Amerika Serikat dan Cina.

Sumber juga mengatakan Nissan berencana untuk mengurangi bisnisnya di Eropa untuk fokus pada mobil sport dan kendaraan komersial, termasuk kemungkinan menutup pabrik di Spanyol, yang mempekerjakan sekitar 3.000 orang.

Industri mobil Eropa telah mengalami banyak kehilangan pekerjaan dalam beberapa bulan terakhir yang dipicu oleh kapasitas produksi yang berlebihan, kompetisi yang ketat, dan permintaan yang menurun. Pabrikan asal Jeman, Volkswagen, pada bulan Desember 2019 mengumumkan 9.500 pengurangan (pekerja) di merek Audi.

Sejauh ini, sebagian besar PHK selama krisis virus corona bersifat sementara, dengan perusahaan mengambil keuntungan dari skema cuti yang didukung pemerintah.



Berita terkait

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

14 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

17 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

17 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

19 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

19 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

22 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya