Saham Tesla Melonjak Setelah Musk Isyaratkan Produksi Truk Semi
Reporter
Non Koresponden
Editor
Wawan Priyanto
Kamis, 11 Juni 2020 10:02 WIB
TEMPO.CO, Shanghai - Saham Tesla Inc melonjak di atas US$ 1.000 per saham (setara Rp 14,066 juta, kurs saat ini 1 US$ = Rp 14.066) pada hari Rabu, 10 Juni 2020, setelah Kepala Eksekutif Elon Musk memberikan isyarakat akan memproduksi truk listrik Tesla Semi.
Musk, dalam sebuah email seperti dilaporkan Reuters, tidak menentukan kapan waktu untuk produksi Semi, juga pabrik yang akan digunakan untuk merakitnya.
Musk pada hari Rabu mencuit "Ya" untuk sebuah pertanyaan di Twitter tentang apakah laporan email produksi Semi truk bocor itu akurat.
Saham Tesla naik sekitar 6 persen hingga mencapai US$ 1.000, menjadikan perusahaan Silicon Valley sebagai pembuat mobil kedua yang paling berharga di dunia, di belakang Toyota Motor Corp Jepang.
Lonjakan saham Tesla dapat menempatkan Musk untuk pembayaran lain dari paket kompensasi saham yang dikaitkan dengan kapitalisasi pasar perusahaan.
Dua unit Tesla Semi pertama kali diuji coba dengan mengangkut barang (kargo) pada 7 Maret 2018. Truk-truk hitam dan perak berangkat dari Gigafactory Tesla di Nevada membawa paket baterai ke pabrik perusahaan itu di California. Truk itu muncul hanya beberapa minggu setelah salah satu prototipe Semi terlihat di jalan San Francisco Bay Area.
Langkah tersebut menandai tonggak utama menuju peluncuran truk listrik yang sangat dinanti. "Perjalanan kargo produksi pertama dari truk berat Tesla Semi, membawa baterai dari Gigafactory di pegunungan Nevada ke pabrik mobil di California," tulis Musk ketika itu.
Tesla Semi disebut mampu menempuh jarak 500 mil dengan satu kali pengisian saat melaju dengan kecepatan tinggi dengan berat maksimum, 80.000 pound (36 ton). Truk diesel, di sisi lain, bisa melaju sejauh 1.000 mil dengan tangki bahan bakar penuh. Truk ini bisa mencapai 60 mil per jam dalam lima detik tanpa muatan, dan 20 detik saat menarik muatan penuh.
Musk pertama kali meluncurkan Semi pada sebuah acara pada bulan November 2017, di mana dia naik ke hanggar bandara di luar Los Angeles.
Truk-truk ini diperkirakan masuk jalur produksi pada 2021. Tesla mengklaim hingga saat ini sudah ada beberapa pesanan utama, termasuk dari PepsiCo, UPS, dan pembuat Budweiser, Anheuser-Busch. Sementara pelanggan dengan nama besar bisa mempercepat masuknya Tesla ke industri truk, mereka kemungkinan akan memberi tekanan lebih besar pada Tesla untuk mencapai tenggat produksi .