Volkswagen Minta Maaf karena Memposting Iklan Berbau Rasisme
Reporter
Wira Utama
Editor
Wawan Priyanto
Jumat, 12 Juni 2020 18:03 WIB
TEMPO.CO, Frankfurt - Volkswagen merilis permintaan maaf secara resmi karena pernah memposting sebuah iklan yang banyak dikritik sebagai rasis beberapa waktu lalu. Mereka mengakui bahwa iklan itu diterbitkan karena kurangnya pemahaman dan kepekaan terhadap rasisme.
"Kami dapat menyatakan bahwa niat rasis tidak memainkan peran apa pun, tapi kami menemukan kurangnya sensitivitas dan adanya kesalahan prosedural. Atas nama Dewan Manajemen, saya meminta maaf secara resmi karena telah menyakiti orang-orang sebagai akibat dari kurangnya sensitivitas antar budaya," ujar Anggota Dewan Manajemen Volkswagen, Hiltrud Werner, seperti dilansir dari Reuters, Jumat, 12 Juni 2020.
Dalam video iklan VW Golf baru itu, seorang pria kulit hitam digambarkan didorong oleh tangan berkulit putih di samping sebuah VW Golf berwarna kuning. Pria kulit hitam itu didorong ke dalam sebuah cafe "Petit Colon”, cafe Petit Colon sendiri merupakan sebuah kafe di Buenos Aires.
Dalam bahasa Prancis istilah Petit Colon bernada kolonial yang jelas. Dapat diartikan menjadi ‘Little Settler’ atau ‘Little Colonist’ atau orang kecil, secara harfiah diartikan sebagai pemukim kecil.
Volkswagen menarik iklan itu pada 20 Mei 2020 lalu dan mengumumkan secara resmi tentang temuan-temuan mereka soal bagaimana iklan itu bisa ditayangkan pada Kamis kemarin.
Dewan Manajemen Volkswagen mengatakan mengutuk rasisme. Mereka juga menjelaskan bahwa iklan tersebut merupakan bagian dari serangkaian klip dari kampanye iklan Golf 8 yang menggambarkan pasangan yang saling mempermainkan satu sama lain.
Volkswagen berjanji untuk meningkatkan pelatihan soal keberagaman dan meningkatkan kontrol atas karyawannya. “Iklan ini hambar. Ini sangat rasis. Sedalam itu, orang tidak tahu harus mulai dari mana,” kata sebuah komentar di sebuah majalah online Rosamag.
Terkait kasus itu, belum ada anggota staf di Volkswagen yang diberhentikan sebagai akibat dari kampanye bernuansa rasis tersebut. Iklan itu diproduksi oleh Voltage, sebuah agensi iklan milik DDB Worldwide yang berbasis di New York.
Kepala Advertisting Standards Council Jerman, Katja Heintschel von Heinegg mengatakan perusahaan telah menarik iklan tersebut.
"Tidak diragukan lagi periklanan perusahaan dan agensi sekarang cukup sensitif terhadap masalah bahwa sesuatu seperti ini tidak akan terjadi lagi," ujarnya.