Penjualan Mobil Baru Lewat Online Melonjak Nyaris 2 Kali Lipat
Reporter
Bisnis.com
Editor
Eko Ari Wibowo
Senin, 15 Juni 2020 12:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas penjualan mobil baru secara online menjadi pilihan para agen pemegang merek (APM) dalam menghadapi masa transisi PSBB. Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor, menuturkan bahwa meningkatnya aktivitas publik pada pekan pertama bulan ini seiring dengan tren pemesanan mobil baru Honda yang perlahan menanjak.
"Penjualan pada dua bulan terakhir memang terdampak pada pembatasan aktivitas akibat pandemi. Namun, kondisi saat ini mulai menunjukkan perbaikan karena didukung makro ekonomi dan peningkatan aktivitas masyarakat," ujarnya, pada pekan lalu.
Billy menyatakan fokus perusahaan saat ini adalah terus menyesuaikan kebutuhan dan perilaku konsumen pada normal baru, terutama dengan meningkatkan penjualan dan layanan melalui platform digital.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi, yang mengatakan Toyota akan meningkatkan aktivitas pemasaran secara daring pada masa transisi PSBB.
Dia menyebutkan angka prospek penjualan kendaraan baru Toyota lewat platform digital diklaim terus mengalami peningkatan. "Dulu biasanya di bawah 10 persen, sekarang sudah naik ke level 15-20 persen. Ke depannya kemungkinan bisa naik lagi," kata Anton.
Adapun, Billy menyatakan pembelian daring mobil Honda telah mencapai lebih dari 25 persen dari seluruh total angka penjualan di Indonesia.
Senior Associate MarkPlus Inc Nadya Prasetyo mengatakan terdapat sejumlah konsumen yang menanti pendekatan digital dalam penjualan produk otomotif. Layanan seperti uji kendara secara daring dan kendaraan yang diantar ke rumah dapat diterapkan oleh dealer.
Pendapat itu merupakan hasil rangkuman dari hasil survei MarkPlus Insight kepada 105 responden pada Mei 2020.Hasilnya, sebanyak 73 persen di antaranya berencana membeli sepeda motor dan 42 persen berencana membeli mobil pada tahun ini.
Namun, rencana itu terpaksa ditunda akibat pandemi Covid-19. Sebanyak 22 persen menyatakan ingin membeli mobil pada kuartal IV 2020 dan 27 persen lainnya akan membeli mobil pada kuartal II-2021.
BISNIS