Dongkrak Penjualan Mobil, Diler di AS Berikan Diskon Jor-joran

Reporter

Terjemahan

Rabu, 1 Juli 2020 13:48 WIB

Mobil Toyoto Prius disebuah dealer di Seattle, Jumat (5/2). Toyota akan menarik 270.000 unit Prius hybrid karena masalah rem di Amerika Serikat dan Jepang. AP Photo/Elaine Thompson

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah diler menawarkan diskon yang menarik kepada konsumen sebagai cara untuk mengenjot penjualan mobil atau menghadapi dampak buruk yang ditimbulkan pandemi coronavirus terhadap sektor otomotif dalam hal penjualan ritel.

Analis memperkirakan penjualan Juni turun 25 persen dari tahun ke tahun, mereka masih akan menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan penurunan dari April dan Mei. Diskon menjadi sangat penting untuk memikat pelanggan ke diler, baik secara langsung atau online. Contohnya, Belal Bilto, warga Manhattan yang membeli Jeep Gladiator bulan ini dengan harga sekitar US$ 48.000 ditambah diskon sekitar US$ 5.000, ditambah kredit 7 tahun tanpa bunga.

"Kami mendatangi diler untuk membeli Gladiator karena model itu (ditawarkan dengan) harga karyawan dan kami juga mendapat layanan gratis setelah 1.000 mil dan tawaran perbaikan gratis untuk kecelakaan serius," kata Bilto kepada Reuters.

Sekarang, meskipun beberapa dari transaksi ini sangat menarik, beberapa analis percaya bahwa penjualan akan turun lagi karena promo yang terbatas.

"Kecepatan di mana (pembuat mobil) melangkah untuk mendukung jaringan dealer waralaba serta konsumen ritel secara historis signifikan," kata Bos Lithia Motors, Bryan DeBoer.

Advertising
Advertising

Sementara itu, JD Power mengklaim bahwa pengeluaran untuk diskon mencapai rekor tertinggi bulan ini sekitar US$ 4.441 per unit - meningkat 12 persen dari US$ 3.966 per unit pada Juni 2019. Pada April, belanja per kendaraan sekitar US$ 5.000 untuk tahun ini, 40 persen lonjakan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Tiga pembuat mobil teratas telah mengemas dalam insentif agresif dengan pembiayaan yang diperluas pada tingkat bunga 0 persen selama 84 bulan di samping penangguhan pembayaran hingga enam bulan," kata J.D Power VP data dan analitik, Tyson Jominy.

“Sebelum COVID, hanya 7 persen dari semua penjualan mewakili persyaratan pinjaman selama 84 bulan. Metrik itu melesat hingga 21 persen selama puncak. Itu belum pernah terjadi sebelumnya. "

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya