TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pengguna sepeda meningkat pesat, setidaknya dalam dua bulan terakhir. Tapi stok sepeda untuk pasar lokal juga mulai menipis.

"Lonjakannya mungkin sekitar 30 persen di pasar global, kalau pasar lokal naik sekitar 10 persen,"ujar Direktur Polygon Indonesia, William Gozali, dalam acara ngobrol bisnis Tempo pada Rabu sore, 8 Juli 2020.

Peningkatan permintaan sepeda, menurut William, terjadi dalam waktu nyaris bersamaan. Kalau di luar negeri dimulai April 2020, di Indonesia baru mulai Mei 2020.

Lonjakan permintaan membuat onderdil dan stok sepeda menjadi langka. Tak heran jika dalam beberapa pekan terakhir banyak antrean yang mengular di toko-toko sepeda.

Tingginya permintaan sepeda dan spare parts rupanya tidak dibarengi dengan jumlah produksi yang memadai. Salah satu alasannya adalah terhambatnya supply chain atau pengiriman bahan baku dari sejumlah negara, termasuk Cina.

"Satu sepeda itu butuh hampir 100 lebih parts, kalau kurang satu aja itu udah susah."

William tidak menampik bahwa stok sepeda saat ini memang kurang. Polygon, salah satu produsen sepeda terbesar di Tanah Air, berupaya meningkatkan produksi. Namun, lagi-lagi faktor pandemi Covid-19 menghambat.

"Kami mau produksi banyak tapi kondisinya lagi ada batasan juga (akibat Covid-19). Spare parts (impor) juga bersaing dengan merek global lainnya," katanya.