Carsome Klaim Permintaan Mobil Bekas Naik saat PSBB Transisi
Reporter
Wira Utama
Editor
Wawan Priyanto
Senin, 13 Juli 2020 13:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Platform perdagangan mobil bekas online, Carsome mengklaim telah berhasil melakukan pemulihan pasca pelonggaran lockdown atau pembatasan sosial di sejumlah negara, termasuk Indonesia yang dikenal dengan PSBB tansisi (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
"Kami sangat senang ada pemulihan yang pesat berbentuk V dalam kurun beberapa pekan terakhir," ujar Co-Founder dan Grup CEO Carsome, Eric Cheng dalam keterangan persnya, Senin, 13 Juli 2020.
Sebagian karena kata dia, terjadi karena kebijakan digitalisasi yang dipercepat. Serta perolehan pangsa pasar yang kuat dari para kompetitor.
"Model bisnis kami telah terbukti tahan banting, dan kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai pertumbuhan tertinggi sepanjang masa di bulan Juli," tuturnya.
Carsome mengklaim per Juni 2020, bisnisnya berhasil mencatatkan volume transaksi tinggi dibandingkan periode sebelum lockdown (PSBB). Pertumbuhannya disebut naik tiga kali lipat dari bulan Mei 2020, serta lebih dari 70 persen pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berlakunya tarif pajak baru di Malaysia, Indonesia dan Thailand juga disebut berkontribusi pada permintaan konsumen yang kuat atas mobil baru dan bekas. Menurutnya, banyak konsumen menghindari kendaraan umum dan layanan ride-sharing di tengah situasi pandemi Covid-19.
Di sisi lain, Carsome juga melihat peningkatan permintaan dari para pedagang mobil bekas dalam mengisi kembali persediaan mereka untuk memenuhi permintaan yang belum kasat mata.
Cheng menambahkan selama lockdown, Carsome mempercepat pengembangan produk agar menjadi perusahaan pertama yang bangkit setelah PSBB.
"Kami mendorong pertumbuhan dengan meluncurkan beberapa produk, seperti aplikasi HP CarPartner dan CarsomeGo, untuk lebih mengotomatiskan alur kerja dan dalam mengambil keputusan," ujarnya.