Gara-gara Takata, 1,82 Juta Mobil di Australia Kena Recall

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 22 Juli 2020 14:45 WIB

Teknisi mobil Honda memperbaiki airbag pada mobil Honda City yang meledak di Kuala Lumpur, Malaysia, 20 November 2016. Diketahui terdapat sekitar 100 juta airbag Takata yang dinyatakan catat di seluruh dunia. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Federal Industri Otomotif menyatakan pemeriksaan dari 11 juta unit kendaraan recall Takata dari warga Australia, sebanyak 1,82 juta unit di antaranya dilengkapi inflator airbag yang catat.

Warga Australia telah melakukan pemeriksaan lebih dari 11 juta kendaraan di situs web penarikan wajib industri Takata di ismyairbagsafe.com.au.

Pemeriksaan ini telah mengidentifikasi lebih dari 1,82 juta kendaraan yang dilengkapi dengan inflator airbag Takata yang salah yang berpotensi membunuh atau melukai pengemudi dan penumpang kendaraan.

"Situs web adalah alat yang sangat penting yang membantu pemilik kendaraan mengidentifikasi apakah kendaraan mereka dipengaruhi oleh penarikan kembali nasional ini," kata kepala eksekutif Kamar Dagang Industri Otomotif Tony Weber, dalam keterangan pers, Selasa, 21 Juli 2020.

Menurutnya, angka jumlah kendaraan terdampak lumayan bagus. Akan tetapi, tidak ada ruang untuk berpuas diri karena merek pabrikan berusaha melacak dan memperbaiki kendaraan yang beredar.

Advertising
Advertising

“Orang-orang dapat memeriksa secara sederhana dan cepat di waktu mereka sendiri. Jika kendaraan mereka diidentifikasi terkena dampak penarikan, mereka harus segera mengatur agar inflator airbag rusak diganti.”

Dealer kendaraan di seluruh Australia terbuka dan dapat menyelesaikan pekerjaan perbaikan meskipun ada gangguan pandemi Covid-19.

Weber mengatakan tanda 11 juta tonggak mewakili 62 persen dari 17,8 juta mobil penumpang dan kendaraan komersial ringan di jalan-jalan Australia.

Pemilik kendaraan yang tidak yakin dengan status penarikan kendaraan mereka dapat segera memeriksa dengan mengunjungi situs web atau dengan mengirim pesan singkat ke TAKATA TO 0487 247 224.

"Selain ancaman keselamatan dari airbag yang rusak, pemilik kendaraan perlu menyadari bahwa pemerintah negara bagian dan teritori sekarang pindah ke deregister atau menolak pendaftaran kendaraan yang belum diperbaiki," kata Weber.

“Jangan biarkan kendaraan Anda dihadang oleh otoritas. Ingat pekerjaan perbaikan dapat dilakukan segera dan gratis. "

Situs web www.ismyairbagsafe.com.au merupakan bagian integral dari kampanye komunikasi nasional industri otomotif dalam mendukung recall. Kampanye ini telah menggunakan televisi, radio, media cetak, bioskop, media digital dan sosial, dan pers non-Inggris secara ekstensif dan nasional.

BISNIS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya