TEMPO.CO, Jakarta - PT KTB (Krama Yudha Tiga Berlian Motors), distributor resmi mobil niaga Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC), kedatangan bos baru per 1 September 2020.
Namanya Naoya Takai. Dia sebenarnya menjabat Presiden Direktur KTB sejak 1 April 2020.
Pria yang biasa disapa Rocky ini selama lima bulan sejak pandemi Covid-19 menerjang Indonesia terpaksa memimpin KTB dari Tokyo, Jepang.
Kini dia sudah mendapatkan izin dari Pemerintah Indonesia untuk datang dan bertugas di Jakarta.
“Dalam situasi saat ini, baik sengaja maupun tidak sengaja, kita semua dikondisikan untuk beralih ke gaya kerja Normal Baru, namun pentingnya komunikasi dan motivasi tidak akan pernah berubah," ucap Rocky dalam pernyataan pers KTB.
Naoya Takai memulai karirnya di Mitsubishi Corporation Jepang pada 1990 setelah lulus dari Universitas Osaka City.
Selama 30 tahun berkarir, dia memiliki banyak pengalaman bertugas di dunia international seperti Mitsubishi Prancis, Inggris, dan Vice President Strategic Planning & Sales Mutsubishi Amerika Utara.
Sebelum memulai tugasnya di KTB, Naoya Takai menjabat President & CEO MMC Rus (distributor Mitsubishi Motors di Russia) dan General Manager of Retail & Mobility Service di Kantor Pusat Mitsubishi Corporation, Tokyo.
Dia mengatakan ada dua hal penting dari gaya kepemimpin annya, yaitu komunikasi dan motivasi.
Naoya Takai menerangkan cara terbaik mengaet pelanggan dengan terus membina komunikasi yang erat dengan dealer. Apalagi didukung karyawan KTB yang enerjik dan penuh motivasi.
KTB berhasil mempertahankan dominasi pasar mobil niaga secara absolut, dengan peningkatan pangsa pasar dari 43,1 persen pada 2019 menjadi 48,7 persen pada 2020. Namun penurunan pasar tak terhindarkan sehingga penjualan Mitsubishi Fuso turun dari 25.563 unit pada 2019 menjadi 15.131 pada 2020.
Rocky menyatakan siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan KTB dan menyambut peluang-peluang yang baik di masa mendatang.
Naoya Takai sangat bersemangat bertugas di Indonesia, negara terbesar ke-4 di dunia. Dia melihat Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa di beberapa industri.
“KTB telah berkembang berkat Indonesia, masyarakatnya, dan industrinya. Kami ingin terus bersama Indonesia dan ingin menjadi penggerak untuk Indonesia," ucapnya.