Global Auto International Luncurkan Kaca Film Antivirus dan Antibakteri

Reporter

Tempo.co

Kamis, 8 Oktober 2020 14:26 WIB

Kaca film Konica Minolta tipe ICE-u menjadi kaca film OEM mobil Mitsubishi Xpander di Indonesia. 18 April 2018. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - PT Global Auto International, distributor kaca film ICE-U di Indonesia, meluncurkan kaca film terbaru Rikeguard dengan fitur unggulan antivirus dan antibakteri.

Global Auto International mengklaim ICE-u merupakan kaca film pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi Society of International sustaining growth for Antimicrobial Articles (SIAA), lembaga pengujian antimikroba di Jepang yang dikelola berdasarkan pedoman dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang. Sertifikasi yang diberikan adalah ISO 21702 (antivirus) dan ISO 22196 (antibakteri).

Dua fitur baru itu merupakan tambahan dari empat fitur yang selama telah dikembangkan seperti no signal interference (bebas gangguan sinyal), outstanding clarity, comfort, dan superior heat rejection.

“Kaca film ini sudah tersedia di Indonesia per Okotber 2020,” kata Andi Setyawan, Presiden Direktur PT Global Auto International dalam diskusi virtual, Kamis, 8 Oktober 2020.

Menurut Andi, kaca film terbarunya ini seharusnya sudah diperkenalkan di Indonesia pada Maret atau April lalu, tapi karena pandemi virus corona baru (Covid-19) peluncuran baru dilakukan pada Oktober 2020.

Brand Manager PT Global Auto International, Arta Alfatha, menjelaskan bahwa kaca film ICE-u Rikeguard telah digunakan di banyak tempat di Jepang karena telah mengantongi sertifikasi dari SIAA.

Beberapa obyek yang menggunakan kaca film ini antara lain layan monitor ATM, gagang pintu pusat perbelanjaan, vending machine, bahkan untuk melapisi layar monitor gadget.


Kaca film ICE-u Rikeguard efektif menonaktifkan virus dan bakteri hingga 99,9 persen,” kata Arta.

Arta menjelaskan bahwa virus dapat hidup lebih lama pada permukaan yang licin, seperti kaca dan logam, bahkan di layar ponsel pintar dan kaca mobil dapat mencapai 120 jam.

Menurut Arta, kaca film Rikeguard dengan antivirus dan antibakteri dipasarkan dengan harga mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta.

Sebelumnya, ICE-u merupakan produk kaca film di bawah naungan Konica Minotla. Produk ini kemudian diakuisi oleh Riken Technos Corporation, sama-sama produsen asal Jepang.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya