TEMPO.CO, Beijing - Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla melakukan penarikan kembali 48.442 kendaraan di Cina.
Menurut lembaga pengawas negara itu, penarikan kembali atau recall ini terkait adanya laporan mengenai suku cadang yang rusak dan dapat meningkatkan risiko kecelakaan, demikian laporan Kantor Berita Xinhua, 25 Oktober 2020. Sayang, laporan itu tak menyebutkan secara spesifik suku cadang yang diduga berpotensi mengalami kerusakan.
Menurut pernyataan dari Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar, penarikan kembali melibatkan beberapa kendaraan Tesla Model S dan Tesla Model X yang diproduksi antara tahun 2013 dan 2018.
Tesla berjanji berjanji untuk mengganti suku cadang yang rusak secara gratis, sambil menyarankan pengguna untuk mengemudi dengan hati-hati sebelum mobil mereka diperbaiki. Tesla membangun gigafactory atau pabrik perakitan di Shanghai dan mulai beroperasi sejak akhir tahun lalu. Pabrik ini tercatat sebagai yang pertama di luar Amerika Serikat. Pabrik di Shanghai ini digunakan untuk memproduksi Tesla Model 3 dan menurut rencana juga akan digunakan untuk merakit Tesla Model Y dalam waktu dekat ini. Penjualan Tesla di Cina cukup menjajikan dengan angka rata-rata lebih dari 11 ribu unit dalam beberapa bulan terakhir. Selain untuk memasok pasar domestik, Tesla juga berencana mengirim Tesla buatan Cina ke negara-negara di Asia dan Eropa.
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
15 hari lalu
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.