Road to Indonesian Custom Show Ajak Peserta Gali Style Lokal

Senin, 2 November 2020 15:55 WIB

Suasana perhelatan Road To Indonesian Custom Show di Hartono Mall Yogyakarta 29 Oktober-1 November 2020. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhelatan modifikasi Road to Indonesian Custom Show yang digelar di Hartono Mal Yogyakarta pada 29 Oktober sampai 1 November 2020 berupaya mengusung unsur lokalitas agar jadi bisa menjadi pedoman custom yang dilakukan para peserta.

Kunto Wibowo selaku Show & Shine Director Indonesian Custom Show mengatakan selama ini nyaris belum ada data-style custom yang identik dengan Indonesia.

Kebanyakan masih mengikuti data-style custom yang sudah ada, misal racing atau elegant untuk modifikasi mobil atau chopper untuk modifikasi motor.

“Aliran yang ada dalam dunia custom otomotif selama ini mengikuti gaya luar, padahal Indonesia sebenarnya sangat bisa punya data-style sendiri,” ujar Kunto Minggu 1 November 2020.

Indonesian data-style dalam custom otomotif yang dimaksud bisa berupa mengangkat seni yang ada di Indonesia dan diterapkan dalam modifikasi, seperti penerapan seni ukir untuk detail modifikasi otomotif atau pembuatan spare part atau onderdil dengan manual atau hasil kerajinan tangan yang kualitasnya tidak kalah dengan produk pabrikan atau yang diciptakan dengan mesin.

Advertising
Advertising

Kunto menilai pegiat custom di luar negeri lebih menghargai hasil modifikasi yang dihasilkan secara manual, termasuk detail seni yang diterapkan di kendaraan itu. Namun, justru pegiat custom otomotif di dalam negeri masih menggangap hal itu biasa.

“Jadi, kami ingin Indonesia Custom Show ada yang mengangkat nilai lokal dan gaya Indonesia,” ujarnya.

Road to Indonesian Custom Show ini menjadi pra perhelatan Indonesia Custom Show yang juga menjadi simulasi perhelatan akbar di tengah pandemi Covid-19. Ajang ini menampilkan 16 mobil dan 23 motor custom yang dipamerkan di atrium Hartono Mal.

Motor dan mobil custom yang dipamerkan terdiri dari, Arsenich Tech 19, Rich Richie Garage, Pitstop Motor Werk, Indian Brew Motorcycle, Flying Piston Garage, Kupu-Kupu Malam, Freedom Community, Hot Rod Diningrat, Bimo Custom Bikes, Kickass Choppers, Agus Punk, Tjap Macan, Alternative, Ijo Garage, Kweni Chopper, Enggal Modified, Coffee Gasoline, dan Garasi Cilik, Bikers Station dan Bingkel Depan Rumah. Juga South Beach Garage, Pap n Mam, Darizt Design, Kanibal Bike Work, Disaster 13, We Last Car Bitch, Bengkel Jhon, Treasure Garage, Pitstop Motor Werk, Arsenich Tech 19.

Berbeda dengan perhelatan custom otomotif lainnya, pembagian custom otomotif yang dipamerkan dalam Indonesia Custom Show berdasarkan region, bukan berdasarkan data-style modifikasi.

Kunto menyebutkan, region untuk mobil custom dibagi menjadi empat kelas, yakni Asian, American, Europe, dan Australian, sedangkan motor menjadi tiga kelas, yakni Asian, American, dan Europe.

Pembagian kelas berdasarkan region ini juga dimaksudkan supaya penilaian terhadap otomotif custom yang dipamerkan lebih egaliter. Kunto tidak menampik, di kalangan pegiat custom, kendaraan yang berasal dari satu region tertentu kerap dianggap lebih baik dan lebih tinggi kastanya.

“Nanti ketika penilaian mobil atau motor terbaik, maka diambil per region, jadi tidak ada ketimpangan, karena kami menilai secara keseluruhan,” kata Kunto.

Penerapan Protokol Kesehatan dengan Sistem Registrasi Online. Meskipun digelar di tengah pandemi, Road to Indonesian Custom Show tidak menyurutkan animo masyarakat atau pegiat custom untuk datang. Penerapan protokol kesehatan Covid-19 ketat diterapkan sepanjang acara.

Bahkan, Indonesian Custom Show menjadi perhelatan pertama di Indonesia yang menggunakan sistem registrasi online. Sistem ini diterapkan seiring dengan adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19.

Selama Road to Indonesia Custom Show digelar di Hartono Mal, terdapat sejumlah protokol kesehatan yang harus ditaati, meliputi, kru, pengisi acara, tenant dan pengunjung wajib menggunakan masker tanpa terkecuali, diwajibkan mencuci tangan dan memakai hand sanitizer sebelum masuk area pameran, serta pemeriksaan suhu tubuh.

Ada pula, penyemprotan disinfektan secara berkala yakni pada pukul 12.00 WIB dan 18.00 WIB setiap harinya.

"Penyelenggara juga sudah menyiapkan petugas khusus di titik-titik tertentu untuk mengatur sirkulasi pengunjung guna mencegah terjadinya kerumunan, serta membuat peringatan terkait protokol kesehatan Covid-19 di area pameran”, kata Budhi Winarno, Project Director Indonesian Custom Show.

Rata-rata terdapat 1.500 pengunjung yang mendaftar untuk datang ke perhelatan ini melalui aplikasi. Pengunjung yang masuk ke area pameran dibatasi 100 orang secara bergantian.

Penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat dalam Indonesian Custom Show mendapat apresiasi Koordinator Gugus Penanganan Covid-19 DIY, Danang Samsu.

"Platform yang digunakan di Indonesian Custom Show harapannya bisa diikuti semua event di Yogyakarta," kata Danang.

Nohan Mahendra, Commercial Director Indonesian Custom Show menjelaskan “Road to Indonesian Custom Show diikuti sederet tenant atau brand marketplace, seperti, Queenlekha, Rockstone, Planet Surf, Soldadu, Cleaning Shoes, Trooper Helmet, Northy Leather Gloves, Treasure Garage dan PnP Wheels and Parts.”

“ICS didukung oleh beberapa pihak yang juga membuka booth dalam Road to Indonesian Custom Show. Ada Silol Kopi & Eatery, coffee shop dan tempat nongkrong terbesar di kota Yogyakarta, Anak Elang dealer Harley Davidson terbesar di Indonesia, Rajawali Indonesia yang merupakan promotor music terbesar di Indonesia. Tak tertinggal ada Pulang ke Uttara yang juga turut support, tapi pada kesempatan ini belum bisa bergabung secara langsung di Road to ICS Hartono Mall” ujar Nohan.

Sejumlah program acara sudah disiapkan dalam Road to Indonesian Custom Show, meliputi, pembagian masker gratis kepada pengunjung yang memasuki area pameran, Bike And Car Exhibition yang menghadirkan mobil dan motor pecinta custom dari Asia, Amerika, Eropa, dan Australia, dan Diecast Enthusias berkonsep pameran diecast custom.

Selain itu, Road to Indonesian Custom Show juga menghadirkan custom artwork exhibition berupa pameran tattoo dan pinstripe. Untuk pameran tattoo sendiri menghadirkan dr. Indra yang juga akan memberikan penjelasan mengenai tips aman membuat tattoo di masa pandemi Covid-19.

Tidak ketinggalan talkshow bertajuk CustomTalks juga digelar selama pelaksanaan pameran dengan menghadirkan narasumber pegiat otomotif di Indonesia dan pakar kesehatan, meliputi, Gugus Tugas Covid-19 DIY, Danang, Bingky dari Bikers Station, Kunto dari Kupu-Kupu Malam, Rudi dari Flyng Piston, komunitas Diecast, Bimo dari Custom Bike, dr. Indra, dan Kick Ass Chopper and Reka- Sophie School Chopper.

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

19 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

7 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

7 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

7 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya