VW Gerojok Lagi Investasi Mobil Listrik Rp 17,1 Triliun di Cina

Reporter

Antara

Rabu, 9 Desember 2020 12:14 WIB

Pekerja melakukan pengcekan terakhir mobil listrik Volkswagen model ID. 4 di Zwickau, Jerman, 18 September 2020. VW ID4 mampu menempuh jarak sejauh 500 km. REUTERS/Matthias Rietschel

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah memanasnya perang dagang AS-Cina, pabrikan otomotif Jerman Volkswagen atau VW justru meningkatkan investasi mobil listrik di pasar terbesar dunia tersebut.

VW membangun pusat penelitian dan pengembangan (R&D) untuk pengembangan mobil listrik di Cina.

Pusat R&D mobil lisrik baru itu diresmikan pada Selasa, 8 Desember 2020, di Anhui, Provinsi Hefei.

Pada saat bersamaan usaha patungan VW dengan mitra lokal yakni JAC Volkswagen diubah namanya menjadi Volkswagen (Anhui) Automotive Company Limited.

Dengan 75 persen saham pada perusahaan patungan tadi, VW mengambilalih kendali manajemen di Volkswagen (Anhui).

Grup VW telah menginvestasikan sekitar 1 miliar euro atau sekitar Rp 17,1 triliun untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di Volkswagen (Anhui).

Sebelumnya, Grup VW menguasai 50 persen saham di JAC Volkswagen.

Grup VW juga mengakuisisi 50 persen saham JAG, perusahaan induk mitra usaha JAC. Maka Volkswagen kini mengambil alih kendali manajemen di Volkswagen (Anhui).

"Volkswagen Anhui adalah janji untuk kemitraan yang lebih kuat dan kekuatan e-mobilitas di Cina," kata CEO Volkswagen AG, Herbert Diess.

Produk masa depan perusahaan akan didasarkan pada Modular Electric Drive Matrix (MEB) VW. Mobil listrik produksi pertama diharapkan meluncur dari pabrik Anhui pada 2023.

Diess menuturkan dalam tiga tahun ke depan Volkswagen ingin produksi MEB yang canggih, portofolio mobil listrik penuh baru, dan solusi teknologi dari pusat R&D di Anhui.

Volkswagen Anhui juga akan memperkuat peran Cina dalam elektrifikasi dan digitalisasi Grup VW. Di Anhui, Provinsi Hefei, penelitian dan pengembangan, jaminan kualitas, rekayasa simultan, serta kemampuan penuh produksi dan pengujian pra-seri, akan disatukan dalam satu fasilitas.

Di pusat R&D, Volkswagen (Anhui) akan mempekerjakan sekitar 500 warga lokal pada 2025. Tahap kedua transformasi akan dimulai pada 2021.

Sejak pembentukan perusahaan patungan JAC Volkswagen pada 2017, VW telah menjadi bagian dari ekosistem lokal produsen dan pemasok NEV (new energy vehicle) Anhui.

VW, contohnya, baru-baru ini mengakuisisi saham strategis di pemasok baterai di Hefei, Gotion. VW pun memulai pembicaraan untuk mendirikan pemasok baterai di dekat pabrik Anhui, Hefei.

Berita terkait

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

3 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

4 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

9 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

13 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

1 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya