TEMPO.CO, Jakarta - Mobil sport Porsche Taycan listrik menyandang gelar Guinness World Records sebagai mobil terkencang ngebut di dalam gedung tertutup.

Mobil sport itu dikendarai dengan kecepatan 165,1 km/jam di dalam ruang pameran di New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, oleh pembalap Leh Keen.

Porsche Taycan listrik Turbo S memenuhi persyaratan Keen untuk mencoba rekor dunia. Mobil listrik Turbo S memiliki sistem penggerak semua roda untuk memaksimalkan cengkeraman, rem karbon keramik yang kuat dan kemampuan sprint dari 100 km/jam hanya dalam 2,8 detik.

Mobil ini termasuk yang paling sulit dipercepat dan paling sulit diperlambat.

Baca: Porsche Taycan Listrik Dapat Penyegaran, Simak Ubahannya

Rekor tujuh tahun sebelumnya untuk mobil tercepat di dalam gedung dengan kecepatan 138,4 km/jam. Rekor dipecahkan dengan aturan ketat, seperti tidak ada lari, tidak ada jaring pengaman, tidak ada pintu yang terbuka, dan tidak ada rute pelarian.

Dikutip Hindustan Times pada Rabu waktu setempat, 17 Februari 2021, Keen mengungkap strategi memacu Porsche Taycan listrik Turbo S sehingga berhasil memecahkan rekor Guinnes.

Keen membangun secara perlahan dengan penjelajahan kecepatan rendah.

"Saya menggunakan kontrol peluncuran mobil dan Taycan baru saja terhubung ... Saya rem lembut pada akhirnya - rem Taycan lebih dari sekadar untuk pekerjaan itu," ucapnya. "Sungguh mengejutkan dan melegakan bahwa saya telah mengalahkan rekor itu."

Pusat Konvensi Ernest N. Morial di New Orleans, tempat pencatatan rekor dunia, membanggakan ruang pameran bersebelahan terbesar di AS. Luasnya lebih dari 1 juta kaki persegi.

Permukaan beton yang dipoles bangunan mereplikasi es saat dilewati dengan kecepatan tinggi.

"Permukaannya sangat tidak terduga, sangat licin, sehingga Anda harus memiliki kepercayaan penuh pada mobil Anda ... bahkan di ruang besar seperti yang kami miliki, tampaknya sangat kecil," tutur pengemudi mobil listrik Porsche Taycan Turno S tersebut.

Ban jalan stok Porsche Taycan listrik Turbo S telah dipanaskan sebelumnya sebagai tindakan pencegahan sebelum mencoba merekam.


HINDUSTAN TIMES