(dari kiri) Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, Wali Kota Bandung Oded Danial, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengendarai sepeda motor listrik saat uji coba di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, 24 Februari 2021. Pemkot Bandung melakukan kerja sama pinjam pakai 22 unit sepeda motor listrik dengan PT HHP Energi Indonesia. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pabrikan sepeda motor dunia mencoba menjawab kekhawatiran utama masa depan mobilitas listrik baterai. | “Upaya elektrifikasi di seluruh dunia untuk mengurangi CO2 dalam skala global semakin cepat, terutama di Eropa," kata Managing Officer Divisi Sepeda Motor Honda, Noriaki Abe, yang dikutip hari ini, Kamis, 4 Maret 2021.
Produsen sepeda motor dunia Honda, Yamaha, KTM, dan Piagio pun sepakat mendirikan konsorsium standar baterai motor listrik.
Baterai motor listrik itu disiapkan untuk bisa bisa ditukar untuk sepeda motor listrik dan kendaraan listrik ringan.
Konsorsium baterai motor listrik akan memulai kegiatannya pada Mei 2021. Keempat pendiri -- Honda, Yamaha, KTM, dan Piagio -- mendorong semua pemangku kepentingan bergabung.
Dalam konteks Perjanjian Iklim Paris dan transisi ke elektromobilitas, mereka percaya bahwa ketersediaan standar sistem baterai yang dapat ditukar akan mendorong penggunaan motor listrik secara luas.
Baterai motor yang dapat ditukar akan memperluas jangkauan, mempersingkat waktu pengisian, dan menurunkan biaya kendaraan dan infrastruktur.
Tujuan dibentuknya konsorsium standar baterai motor listrik adalah untuk menentukan spesifikasi teknis standar dari sistem baterai yang dapat ditukar untuk kategori-L; moped, sepeda motor, becak, dan quadricycles.
Konsorsium baterai motor akan bekerjasama dengan pemangku kepentingan dan badan standardisasi nasional, Eropa, dan internasional. Maka anggota pendiri konsorsium akan terlibat dalam pembuatan standar teknis internasional.