Dihantam Tsunami Covid-19, Industri Otomotif India Merana

Reporter

Terjemahan

Selasa, 11 Mei 2021 13:25 WIB

Pabrik Maruti Suzuki di India. Sumber: rushlane.com

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi dealer mobil terkemuka India mengatakan bahwa penjualan kendaraan bermotor kali ini akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dibanding gelombang pertama Covid-19 tahun lalu, Senin, 10 Mei 2021. Pasalnya, tsunami Covid-19 yang melanda India dalam dua bulan terakhir telah menyebar ke desa-desa dan kota-kota kecil.

Penjualan mobil, terutama kendaraan penumpang (dan Sport Utility Vehicle/SUV), kembali bangkit dengan kuat tahun lalu karena konsumen ingin membeli kendaraan pribadi untuk memastikan keamanan dibanding transportasi umum.

“Dengan infeksi yang sekarang menyebar ke daerah pedesaan, pemulihan diperkirakan akan memakan waktu lebih lama,” kata Federasi Asosiasi Dealer Mobil (FADA) seperti dilaporkan Reuters, Selasa, 11 Mei 2021.


Asosiasi mengharapkan penjualan kembali ke level puncaknya seperti pada Maret 2019 hanya pada tahun fiskal 2023 - sekitar dua tahun dari sekarang.

Infeksi harian gelombang kedua Covid-19 di India mendekati rekor tertinggi. Virus mematikan ini menyebar dari kota-kota yang terkena dampak paling parah seperti New Delhi dan Mumbai ke daerah pedesaan yang menampung hampir 70 persen dari 1,3 miliar populasi tetapi di mana perawatan kesehatan publik terbatas.

Banyak negara bagian telah memberlakukan penguncian ketat (lockdown) selama sebulan terakhir sementara negara bagian lain telah membatasi pergerakan orang dan menutup bioskop, restoran, dan pusat perbelanjaan.

"India saat ini menghadapi salah satu masa terberatnya dengan gelombang kedua Covid-19 yang menciptakan malapetaka dalam kehidupan semua orang," kata Presiden FADA Vinkesh Gulati.

FADA mengatakan registrasi kendaraan baru, termasuk mobil penumpang, SUV, sepeda motor dan truk, untuk April 28 persen lebih rendah dari Maret, dan penjualan akan terus lesu di Mei dengan beberapa lockdown diperpanjang hingga akhir bulan.

Sentimen konsumen dalam sembilan hari pertama bulan Mei "sangat lemah" dengan sebagian besar negara diisolasi sebagian atau penuh, kata FADA.


Asosiasi tersebut mengatakan bahwa dealer mobil buka jumlah pelanggan telah turun hingga 30 persen dari tingkat normal dan banyak yang menunda keputusan pembelian mereka.

Sebagian besar produsen mobil, termasuk Maruti Suzuki Ltd, produsen mobil terlaris di India, dan Hero MotoCorp, produsen sepeda motor terbesar di negara itu, telah memperpanjang penutupan pabrik hingga 16 Mei karena lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Tsunami Covid-19 India, Maruti Suzuki Perpanjang Penutupan Pabrik



Berita terkait

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

49 menit lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

5 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

5 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

6 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya