Plus Minus Mengisi Angin Ban Mobil dengan Nitrogen

Reporter

Tempo.co

Rabu, 9 Juni 2021 15:12 WIB

Ilustrasi merawat ban mobil. (Peugeot)

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kendala yang sering dijumpai ketika sedang berkendara yaitu ban mobil pecah karena kukarangan angin dan membuat ban lebih mudah tertancap benda tajam. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan rangkaian kendaraaan ketika akan bepergian, salah satunya mengecek kadar angin ban.

Saat mengisi angin ban mobil biasanya pemilik kendaraan dengan angin biasa, namun seiring berkembangnya zaman, pengisian angin ban sudah ada pilihan lain dengan nitrogen.

Berbeda dengan angin biasa yang di dalamnya terdapat kandungan air yang bisa menguap saat suhu sedang panas, serta udara dalam tekanan angin biasa akan berubah menjadi air yang membuat bobot ban menjadi lebih berat. Sementara, nitrogen merupakan gas udara yang tersaring dan tidak memiliki kandungan air di dalamnya. Meski tanpa adanya kandungan air, nitrogen mempunyai suhu yang lebih dingin, lebih ringan dan lebih “mengisi” komposisi udara dalam ruang ban.

Memperhatikan dan mengisi angin pada ban termasuk salah satu langkah untuk merawat ban agar terlihat lebih awet dan lama digunakan. Sebab, ketika ban tidak dirawat karena kekurangan angin akan menyebabkan penggunaan bahan bakar lebih banyak.

Penting untuk diketahui bagi pengguna kendaraan ketika mengisi angin dengan nitrogen, sebab cara ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan mengisi ban dengan nitrogen yaitu, tekanan angin pada ban menjadi lebih awet dan tahan lama sehingga lebih jarang untuk mengisi angin. Selain itu tekanan ban tetap stabil dan daya cengkram di aspal lebih kuat sehingga lebih aman untuk melaju.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, ban yang tekanan udaranya lebih ringan, otomatis membuat bobot kendaraan lebi ringan sehingga mampu menghemat konsumsi bahan bakar, mencegah kelebihan beban yang mengakibatkan ban menjadi sobek dan pecah, minimnya kandungan air dari nitrogen membuat velg terhindar dari karat.

Sedangkan kekurangan yang terjadi ketika mengisi angin ban mobil dengan nitrogen yaitu, Tempat isi nitrogen lebih sulit ditemukan, sebab, hanya tersedia di SPBU tertentu. Ketika jarang mengecek kapasitas angin, ban bisa rusak dan bocor. Nitrogen juga berbahaya digunakan untuk motor matik, karena beban yang terlalu enteng. Kekurangan yang terakhir yaitu, harga isi nitrogen lebih mahal dibandingkan isi angin biasa.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Cara Penting Merawat Ban Mobil Secara Berkala

Berita terkait

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

2 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

5 hari lalu

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Komponen Mobil Apa Saja yang Harus Diperiksa Setelah Digunakan Mudik Lebaran?

14 hari lalu

Komponen Mobil Apa Saja yang Harus Diperiksa Setelah Digunakan Mudik Lebaran?

Berikut beberapa komponen mobil yang sebaiknya kembali diperiksa setelah digunakan selama perjalanan mudik.

Baca Selengkapnya

Seri Antisipasi Kecelakaan Maut: Tips untuk Menghindari Pecah Ban Mobil

15 hari lalu

Seri Antisipasi Kecelakaan Maut: Tips untuk Menghindari Pecah Ban Mobil

Kecelakaan yang disebabkan oleh pecah ban mobil, seringkali terjadi karena pengemudi kesulitan mengendalikan laju kendaraan.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Prediksi 907 Ribu Kendaraan Belum Kembali ke Jabotabek

17 hari lalu

Puncak Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Prediksi 907 Ribu Kendaraan Belum Kembali ke Jabotabek

Jasa Marga mencatat peningkatan volume lalu lintas tertinggi saat arus balik lebaran terjadi di Gerbang Tol Cikampek Utama dan Kalihurip Utama.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Malam Ini Puncak Arus Balik, 437.979 Kendaraan Sudah Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera

17 hari lalu

Malam Ini Puncak Arus Balik, 437.979 Kendaraan Sudah Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera

Terjadi peningkatan signifikan kendaraan yang melintasi sejumlah ruas di Jalan Tol Trans Sumatera sejak H+3 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Volume Kendaraan di Jalan Tol Luar Jawa Meningkat

18 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Volume Kendaraan di Jalan Tol Luar Jawa Meningkat

Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division mencatat peningkatan volume kendaraan di jalan tol luar Pulau Jawa di masa arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

One Way Arah Jakarta Berakhir, Polda Jabar: Arus Lalu Lintas Kami Paksa Normal

18 hari lalu

One Way Arah Jakarta Berakhir, Polda Jabar: Arus Lalu Lintas Kami Paksa Normal

Wadir Lantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi, mengatakan sistem satu arah atau one way arah Jakarta berakhir seusai 11 jam diterapkan di Puncak.

Baca Selengkapnya