Mobil Penggerak Roda Belakang, Kuat di Tanjakan tapi Tak Irit BBM?

Reporter

Tempo.co

Minggu, 22 Agustus 2021 13:50 WIB

Ilustrasi merawat ban mobil. (Peugeot)

TEMPO.CO, Jakarta - Mobil dengan sistem penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive atau RWD merupakan teknologi yang sudah lama dipasang pada mobil-mobil di Indonesia. Ibaratnya, mobil dengan penggerak roda belakang atau RWD adalah mainstream dalam industri otomotif.

Karena itu, mobil penggerak rodak belakang atau RWD menjadi pilihan banyak pengguna mobil Indonesia. Bahkan tak sedikit yang menjadi pengguna fanatik mobil penggerak roda belakang. Kalau bukan RWD, lebih baik tidak beli mobil. Begitulah kira-kira untuk menggambarkan fanatisme kaum RWD.

Sistem penggerak roda belakang atau RWD ini banyak digunakan pada model-model mobil mainstream seperti low MPV Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, selain itu juga digunakan oleh low SUV Daihatsu Terios, dan Toyota Rush.

Ada juga mobil SUV medium seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport yang mengadopsi penggerak roda belakang ini. Apa yang membuat RWD begitu digemari?

Keunggulan Sistem Penggerak Roda Belakan RWD

Advertising
Advertising

Mobil dengan penggerak mobil roda belakang terpisah dengan sistem kemudi, yang terletak di roda depan. Tenaga dari mesin akan disalurkan ke dua roda belakang melalui gardan.

Pada sistem RWD, roda depan dan roda belakang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. yakni roda depan hanya berfokus pada kemudi dan roda belakang bertugas sebagai penggerak.

Demikian pula bobot mobil yang terdistribusi pada bagian depan, tengah dan belakang. Yakni posisi mesin di bagian depan, girboks dan drive shaft atau as kopel di tengah dan differensial di belakang.

Dengan komposisi bobot mobil seperti itu, penggerak roda belakang memiliki handling yang lebih baik namun mobil RWD cenderung oversteer atau ban belakang selip.

Karenanya ada pembagian beban kerja pada masing-masing roda secara optimal. Dengan model seperti itu, usia pemakaian komponen suspensi, kemudi dan penggerak lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.

Karena roda belakang jadi penggerak, beban roda depan tidak terlalu terforsir dan membuatnya lebih awet. Kaki-kaki lebih awet dan performa lebih tangguh di medan ekstrem

Yang kerap menjadi jualan atau yang diunggul-unggulkan para pengguna RWD adalah soal tanjakan. Penggerak roda belakang menerapkan cara kerja mendorong, sehingga lebih handal untuk jalanan menanjak, terjal, dan tidak rata.

Kekurangan Sistem Penggerak Roda Belakang

Namun mobil penggerak roda belakang RWD juga punya kekurangan yang harus Anda perhitungkan. Yang pertama adalah bobot mobil yang berat. Pemindahan tenaga dari depan ke belakang membutuhkan komponen power train lebih banyak seperti propeller shaft, gardan, as roda belakang, cross joint, dan lain-lain yang menambah bobot mobil.

Proses pemindahan tenaga tersebut juga akan mengalami loss power akibat gesekan di powertrain. Bahkan ada yang mengatakan tenaga mesin yang terserap atau terbuang sebelum mencapai roda belakang bisa mencapai 30 persen. Sehingga, sistem penggerak roda belakang ini akan cenderung kurang irit dan kurang responsif dibanding Penggerak roda depan atau FWD.

Kekurangan lain pada sistem penggerak roda belakang adalah kabin yang kurang lapang. Pada mobil dengan sistem penggerak roda belakang RWD, lantai kendaraan menjadi tidak rata, sebab di bawah menjadi tempat untuk sistem transmisi dan propeller shaft.

Itulah kelebihan dan kekurangan dari mobil penggerak roda belakang atau biasa disebut RWD. Semoga dapat membantu Anda dalam menentukan mobil pilihan.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: Untung Rugi Mobil Penggerak Roda Depan, Lebih Irit BBM tapi Sulit di Tanjakan?

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

5 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

7 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Komponen Mobil Apa Saja yang Harus Diperiksa Setelah Digunakan Mudik Lebaran?

10 hari lalu

Komponen Mobil Apa Saja yang Harus Diperiksa Setelah Digunakan Mudik Lebaran?

Berikut beberapa komponen mobil yang sebaiknya kembali diperiksa setelah digunakan selama perjalanan mudik.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

10 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan sarana dan fasilitas pelayanan kepada konsumen pasca erupsi Gunung Ruang aman.

Baca Selengkapnya

5 Potensi bahaya dan Tips Mengatasi Muatan Berlebih saat Berkendara

10 hari lalu

5 Potensi bahaya dan Tips Mengatasi Muatan Berlebih saat Berkendara

Berkendara sambil membawa beban berat memiliki risiko dan potensi bahaya. Apa saja yang harus disiapkan dan diantisipasi?

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bagaimana Suplai Minyak Tanah dan BBM di Kepulauan Sitaro?

11 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bagaimana Suplai Minyak Tanah dan BBM di Kepulauan Sitaro?

Pertamina Patra Niaga tengah memantau sirkulasi BBM dan minyak tanah di area terdampak erupsi Gunung Agung.

Baca Selengkapnya

Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

12 hari lalu

Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

Konsumsi puncak konsumsi bensin terjadi di ruas tol Trans Jawa terjadi di H+4 Lebaran atau 14 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

12 hari lalu

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pemerintah masih menahan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah

Baca Selengkapnya