Toyota Ingin Kembangkan Mobil dengan Pembangkit Tenaga Surya

Reporter

Antara

Minggu, 17 Oktober 2021 13:00 WIB

Pengunjung mengamati kendaraan listrik (EV) Konsep Toyota BZ4X selama peluncuran internasional perdana dalam pameran Auto Shanghai Show di Shanghai, Cina, 19 April 2021. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp, mengatakan ingin melengkapi jajaran mobilnya dengan sistem pembangkit tenaga surya. Sistem ini dinilai sangat efisien seiring dengan upaya Toyota untuk mencapai netralitas karbon.

Mengutip Kantor Berita Kyodo, Minggu, 17 Oktober 2021, Toyota akan melakukan penelitian dan pengembangan dengan National Institute of Advanced Industrial Science and Technology, yang memiliki keahlian dalam produksi energi terbarukan, dan Toyota Central R&D Labs Inc., grup perusahaan produsen mobil yang berfokus pada pencapaian kemajuan teknologi.

"Ketiga pihak akan berusaha untuk mempopulerkan kendaraan yang dilengkapi dengan sistem pembangkit tenaga surya ... Untuk tujuan ini, (kami) akan mengejar peningkatan efisiensi konversi dan pengurangan biaya untuk baterai surya dan sistem pembangkit tenaga surya," kata Toyota dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian tentang sistem di dalam kendaraan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh lembaga nasional, Toyota berupaya meningkatkan efisiensi konversi sistem pembangkit tenaga surya dan baterai dan menurunkan biaya untuk memungkinkan adopsi yang lebih luas.

Untuk mencapai tujuannya mengurangi emisi karbondioksida menjadi nol (bersih) pada tahun 2050, Toyota juga akan meningkatkan pengembangan teknologi untuk memproduksi dan mengangkut hidrogen bebas emisi dengan biaya lebih rendah.

Pembuat mobil mengalihkan fokus mereka ke kendaraan listrik dari mobil mesin pembakaran internal konvensional sebagai cara untuk melakukan bagian mereka dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca. Karbondioksida dan emisi gas perangkap panas lainnya menjadi faktor utama atas pemanasan global.

Toyota telah menetapkan target untuk meningkatkan penjualan global kendaraan listrik (elektrifikasi) menjadi 8 juta unit pada tahun 2030, menawarkan berbagai pilihan dari hybrid hingga mobil sel bahan bakar bertenaga hidrogen.

Baca juga: Mobil Listrik Toyota Coms dan C+pod akan Dijual di Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-installaplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

4 hari lalu

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

Kesan mobil premium terlihat jelas pada bagian interior dengan balutan hitam di sejumlah elemen

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

7 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

9 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

9 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

11 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

14 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

16 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

16 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

20 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya