2022, GPS Tracker Superspring Targetkan Kenaikan Omzet 350 Persen

Reporter

Tempo.co

Kamis, 6 Januari 2022 15:59 WIB

GPS Tracker C40. (Super Spring)

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen GPS Tracker PT Super Spring mengincar kenaikan omzet hingga 350 persen pada tahun 2022. CEO Superspring Arianto Furiady mengatakan bahwa target kenaikan omzet GPS Tracker didasarkan pada tren penjualan mobil yang mengalami peningkatan sepanjang 2021 setelah insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) diberlakukan pada Maret tahun lalu.

Arianto menyampaikan bahwa sebenarnya penjualan GPS Tracker pelacak mobil tidak terlalu terdampak meski pasar mobil terpuruk dihantam pandemi Covid-19 sejak awal 2020. Menurut dia, penjualan GPS Tracker pada segmen B2B atau ke Perusahaan Corporate tidak terlalu terdampak. "Yang agak melandai adalah penjualan GPS Tracker untuk konsumen retail," kata Arianto dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Kamis, 6 Januari 2022.

Membaiknya penjualan mobil pada 2021 membuat produsen optimistis menyambut tahun 2022 dengan memindahkan kantor pusat dari sebuah ruko di kawasan Gunung Sahari di Mangga Dua ke Superspring Building di Cideng, Jakarta Pusat.

“Kami memindahkan lokasi Kantor Pusat ke daerah yang lebih strategis dan bangunan yang jauh lebih luas, karena saat ini merupakan saat yang tepat untuk penetrasi pasar lebih kuat lagi," ujar dia.

Arianto menjelaskan bahwa kantor baru ini dibuat dengan konsep nusantara. Hal ini ditandai dengan nama ruangan yang menggunakan nama-nama pulai di Indonesia. Selain itu dengan semakin berkembangnya perusahaan yang mengarah ke sebuah perusahaan teknologi (tech company), setiap ruangan juga dikonsep lebih fun dan kekinian seperti layaknya kantor Startup pada umumnya.

Superspring Building selain menjadi pusat penjualan, juga merupakan pusat layanan purna jual dengan menghadirkan call center dan kantor yang buka 24 jam sehingga konsumen dapat terus memonitor kendaraannya terus menerus.

“Kami juga mulai menaikkan promosi dan branding lebih kuat lagi, karena kami yakin walau persaingan semakin sengit, tetapi kami tetap yakin bisa menaikkan omzet karena memiliki merek yang sudah sangat dikenal di masyarakat,” tutur dia.

Advertising
Advertising

Selain perpindahan lokasi kantor pusat, Superspring juga melakukan pembaharuan pada aplikasi monitoring kendaraannya agar semakin memudahkan konsumen.

Menurut Arianto, perusahaan fokus pada Monitoring Pelacakan Kendaraan dan membuat automation pada aplikasi yang memudahkan konsumen melakukan monitoring kendaraan dan juga transaksi perpanjangan layanan.

"Ditambah tampilan yang lebih fresh, modern, dan simplicity pada Aplikasi kami yang bernama GPS.id, dengan begini kami yakin pertambahan omzet sebanyak 350 persen GPS Tracker kami bisa dikejar pada tahun ini,” kata dia.

Baca juga: Superspring Luncurkan GPS Pelacak C20 dengan Fitur Canggih

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Berita terkait

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

5 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

18 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cara Mengecek Jalur One Way saat Mudik Lebaran 2024 dengan Google Maps

23 hari lalu

Cara Mengecek Jalur One Way saat Mudik Lebaran 2024 dengan Google Maps

Google maps dapat mendeteksi jalan one way saat mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

34 hari lalu

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.

Baca Selengkapnya

Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Ditahan di Hotel Bintang 4 di Jakpus, Keluarga Sempat Syok

43 hari lalu

Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Ditahan di Hotel Bintang 4 di Jakpus, Keluarga Sempat Syok

Jaksa memasang gelang pendeteksi GPS untuk memantau pergerakan eks anggota PPLN Kuala Lumpur Masduki Khamdan.

Baca Selengkapnya

Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

44 hari lalu

Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

Masduki Khamdan, PPLN Kuala Lumpur terdakwa tindak pidana pemilu 2024 kini menjadi tahanan kota di bawah pengawasan Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Autopilot yang Selamatkan Penumpang Batik Air Ketika Pilot dan Kopilot Tertidur

49 hari lalu

Mengenal Autopilot yang Selamatkan Penumpang Batik Air Ketika Pilot dan Kopilot Tertidur

Alarm autopilot membangunkan dua pilot Batik Air yang tertidur akibat kelelahan, belum lama ini. Ini penjelasan soal autopilot.

Baca Selengkapnya

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

51 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

55 hari lalu

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

59 hari lalu

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya