Sebuah mobil truk saat menjalani pemeriksaan terkait over dimension over load (ODOL) di Gerbang Tol Tanjung Priok 1, Jakarta Utara, Senin, 9 Maret 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Truk ODOL atau over dimension over loading tengah menjadi sorotan kepolisian untuk ditertibkan. Banyak pelaku usaha memodifikasi truk agar bisa mengangkut muatan lebih banyak sehingga irit biaya operasional.
Modifikasi itulah antara lain yang memicu truk ODOL. Truk kelebihan muatan ini sangat berbahaya bagi pengemudi truk itu sendiri dan pengguna jalan lainnya. Alih-alih efisiensi biaya operasional, truk ODOL justru kerap menjadi biang kerok kecelakaan di jalan raya.
Berikut daftar bahaya truk ODOL termasuk hasil modifikasi yang dikutip dari laman NTMC Polri hari ini, Senin, 31 Januari 2022.
1. Meningkatkan Blind Spot Truk adalah salah satu kendaraan dengan titik buta atau blind spot yang cukup tinggi. Modifikasi truk dengan memperpanjang dan melebarkan dimensinya malah akan membuat titik buta semakin meningkat. Apalagi dengan muatan melebihi batas muatan bak sehingga disebut sebagai truk ODOL.
Semakin besar area blind spot kendaraan, semakin besar juga potensi kecelakaan. Titik buta membuat pengemudi sulit mengetahui kendaraan di sekitarnya.
2. Bagian Depan Truk Mudah Terangkat Truk ODOL membuat bobot bagian belakang truk tak sebanding dengan bagian depan. Bagian depan truk bisa pun terangkat, terlebih saat melewati jalanan menanjak. Jelas kondisi ini sangat berbahaya.
3. Sistem Pengereman Tidak Optimal Beban berlebih truk ODOL akan membuat rem bekerja lebih keras dari biasanya. Saat rem bekerja keras, itu akan membuatnya panas dan jarak pengereman pun menjadi lebih panjang. Rem blong atau malfungsi rem pun kerap terjadi.
4. Berpotensi Terbalik Truk ODOL akan meningkatkan gaya sentrifugal, terutama saat mobil melaju kencang di jalanan menikung. Akibatnya, mobil bisa terangkat dan berpotensi terbalik ke luar.
5. Tidak Kuat Menanjak Bahaya yang kerap kali mengintai truk ODOL adalah tidak kuat menanjak. Beban yang terlalu berat dan kemiringan tajakan yang curam membuat tenaga truk tidak kuat untuk menanggung beban. Potensi terburuknya adalah bagian truk terangkat dan muatan tumpah.
