5 Indikasi Kampas Rem Motor Minta Diganti

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 6 April 2022 20:09 WIB

Seorang montir mengganti kampas rem sepeda motor di kawasan Sumur Bor, Jakarta Barat (20/7). Pada arus mudik dan menjelang H-8 Idul Fitri bengkel ini mengalami peningkatan 3 kali lipat dari hari biasa. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Demi menjaga keselamatan dan kenyamanan saat berkendara, sepeda motor harus dalam kondisi prima. Salah satu elemen penting yang harus diperhatikan yaitu kampes rem. Pasalnya, kampas rem adalah bagian vital untuk mengurangi ataupun menghentikan laju kendaraan.

Sistem pengereman terdiri atas beberapa komponen. Kampas rem, seperti dikutip dari situs Toyota, merupakan satu di antara komponen yang memegang peran paling berat. Dikategorikan sebagai komponen Fast Moving, kampas rem bertugas menggigit piringan cakram sehingga laju motor berkurang.

Fungsi ini sangat dibutuhkan, terlebih pada jalanan menurun atau kondisi mengerem mendadak. Pengendara seyogianya mengganti kampas rem secara rutin. Ini dilakukan demi menjaga performanya tetap optimal. Jika tidak, nyawa menjadi taruhannya.

Dilansir Tempo dari Germania Insurance, berikut tanda-tanda mengenali kampas rem yang minta diganti:

1. Posisi kampas rem menghimpit piringan

Advertising
Advertising

Indikasi pertama yang bisa dilakukan adalah memantau dengan teliti pada bagian piringan rem motor. Jika jarak jepitan ke piringan masih terlihat lebar, pertanda kondisi kampas rem masih bagus. Namun, apabila posisi kampas rem sudah menghimpit piringan, hal itu menandakan kondisi kampas rem sudah aus alias harus segera diganti.

2. Terdengar suara gesekan

Selain mengamati bagian piringan rem, pengecekan kampas rem apakah layak diganti atau belum adalah melalui suara. Jika terdengar suara berdecit, bisa jadi pertanda kampas rem minta diganti. Suara tersebut dihasilkan dari gesekan besi cakram terhadap kampas rem yang menyisakan pelatnya.

3. Kinerja rem kurang pakem

Kondisi kampas rem yang mulai menipis berdampak pada penurunan kinerja saat pengereman. Daya cengkram daripada kampas rem menjadi tidak sekuat ketika masih dalam keadaan normal. Sederhananya, kendaraan tidak dapat berhenti dalam jarak yang sama seperti yang bisa terjadi sebelum kampas rem menipis.

4. Pedal rem terasa dalam

Indikasi yang cukup jelas terjadi pula pada tarikan pedal rem. Jika pedal saat diinjak terasa dalam, ini merupakan tanda kampas rem mulai menipis maupun sudah habis. Berkaitan dengan poin pertama, penipisan kampas rem menyebabkan posisinya yang semakin lebar dengan piringan sehingga ketika rem diinjak akan terasa semakin jauh dan dalam.

5. Pemakaian lebih dari batas

Mekanik RI Matic Shop Baim mengatakan, batas masa pakai kampas rem normalnya adalah dua hingga tiga bulan. Namun, tidak menutup kemungkinan pengendara bisa mengganti kampas rem lebih dari itu. Hal itu karena selain dipengaruhi masa pakai, juga tergantung jarak tempuh yang dilalui. Misalnya, direkomendasikan mulai mengganti kampas rem setiap 10-20 ribu mil.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Mobil Setelah Kehujanan, Hati-hati Gunakan Rem Mobil Terutama Rem Tangan

Berita terkait

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

2 hari lalu

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

2 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

6 Tips Merawat Motor Injeksi agar Tetap Prima dan Awet

3 hari lalu

6 Tips Merawat Motor Injeksi agar Tetap Prima dan Awet

Motor injeksi merupakan kendaraan yang dibekali dengan teknologi mumpuni di bagian mesin pembakarannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Sepeda Motor Usai Dipakai Mudik Lebaran? Ini Komponen yang Wajib untuk Dicek

12 hari lalu

Sepeda Motor Usai Dipakai Mudik Lebaran? Ini Komponen yang Wajib untuk Dicek

Oleh karena itu, perawatan yang baik pasca mudik Lebaran menjadi sangat penting untuk memastikan keamanan dan kinerja optimal sepeda motor.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Prediksi 907 Ribu Kendaraan Belum Kembali ke Jabotabek

13 hari lalu

Puncak Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Prediksi 907 Ribu Kendaraan Belum Kembali ke Jabotabek

Jasa Marga mencatat peningkatan volume lalu lintas tertinggi saat arus balik lebaran terjadi di Gerbang Tol Cikampek Utama dan Kalihurip Utama.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

13 hari lalu

Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Malam Ini Puncak Arus Balik, 437.979 Kendaraan Sudah Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera

14 hari lalu

Malam Ini Puncak Arus Balik, 437.979 Kendaraan Sudah Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera

Terjadi peningkatan signifikan kendaraan yang melintasi sejumlah ruas di Jalan Tol Trans Sumatera sejak H+3 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Volume Kendaraan di Jalan Tol Luar Jawa Meningkat

15 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Volume Kendaraan di Jalan Tol Luar Jawa Meningkat

Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division mencatat peningkatan volume kendaraan di jalan tol luar Pulau Jawa di masa arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

One Way Arah Jakarta Berakhir, Polda Jabar: Arus Lalu Lintas Kami Paksa Normal

15 hari lalu

One Way Arah Jakarta Berakhir, Polda Jabar: Arus Lalu Lintas Kami Paksa Normal

Wadir Lantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi, mengatakan sistem satu arah atau one way arah Jakarta berakhir seusai 11 jam diterapkan di Puncak.

Baca Selengkapnya