TEMPO.CO, Jakarta - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) akan melakukan uji coba pasar untuk skuter listrik terbarunya, Yamaha E01.
Skuter listrik ini dibekali baterai jenis fixed, yang artinya untuk pengisian baterainya tidak dapat ditukar, melainkan model plug-in.
Menurut Executive Vice President Director & COO PT YIMM Dyonisius Beti, baterai fixed Yamaha E01 dipilih karena mampu memberikan jangkauan yang lebih jauh ketimbang menggunakan baterai swap.
"Fixed battery ini memang lebih berat dari swap battery, tapi jarak tempuhnya lebih jauh swap battery. Baterai swap juga tidak jaminan kondisinya 100 persen sama satu dengan yang lain, kemampuannya juga bergantung beberapa faktor," kata Dyonisius dalam konferensi pers YIMM pada Jumat, 22 April 2022.
Dalam Global Press Conference Yamaha Motor Company, Proof of Concept (PoC) Planner Yamaha Motor Company Yasushi Nomura mengatakan belum menentukan kombinasi optimal tentang jarak tempuh dan metode pengisian baterai pada motor listrik Yamaha E01.
Menurut Engineer Project Leader YMC Takuya Maruo, untuk mencapai kecepatan 100 km per jam, motor listrik ini harus menggunakan baterai yang lebih besar dengan tipe fixed dan terkait pengisiannya hanya bisa menggunakan model plug-in, bukan swap.
Teknologi baterai ini memungkinkan motor mengeluarkan tenaga maksimum 8 HP pada 5000 rpm dan torsi maksimum 3,02 Nm pada 1950 rpm.
Yamaha E01 memiliki tiga opsi pengisian daya, pertama adalah pengisi daya cepat yang bisa mengisi daya hingga 90 persen dalam waktu sekitar satu jam. Kemudian ada pengisi daya normal dengan output 200 hingga 240 volt yang bisa mengisi penuh baterai dalam lima jam.
Terakhir adalah pengisi daya portabel yang kompatibel dengan stop kontak 100-200 volt, yang bisa mengisi penuh baterai dalam waktu 14 jam.
Secara khusus, pengisi daya portabel dapat disimpan di bawah kursi jok dan fleksibel. Waktu pengisian 14 jam mungkin tampak agak lama, tetapi Yamaha E01 mengasumsikan perjalanan harian biasa sekitar 30 hingga 40 kilometer.
