Ingin Beralih Kendaraan Listrik karena BBM Naik? Perhatikan 3 Fakta Berikut

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 1 September 2022 18:25 WIB

Pengunjung tengah mencoba kendaraan listrik pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 Tangerang, Kamis (11/8/2022) Pada GIIAS ini, total 25 merek kendaraan penumpang dan komersial hadir. Banyak yang membawa kendaraan listrik di antaranya Audi, BMW, Chery, Daihatsu, DFSK, Honda, Hyundai, Isuzu, KIA, Lexus, Mazda, MG, Mini, Mitsubishi Motors, Nissan, Porsche, Subaru, Suzuki, Toyota, VW, Wuling, dan dari kendaraan komersial hadir Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso dan UD Trucks. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar kenaikan harga BBM memicu keinginan sebagian orang untuk beralih menggunakan kendaraan listrik. Namun, apakah kendaraan listrik benar-benar mampu menjadi solusi untuk menghindar dari dampak kenaikan harga BBM?

Dikutip dari berbagai sumber, berikut tiga fakta seputar kendaraan listrik yang perlu Anda pertimbangkan apabila Anda berencana untuk membelinya sebagai pengganti transportasi berbahan dasar BBM:

1. Klaim Lebih Hemat Energi

Keyakinan penggunaan kendaraan listrik untuk menggantikan kendaraan dengan BBM dapat dilihat di situs web resmi Kementerian Perindustrian dengan artikel berjudul Studi Mobil Listrik: Hemat Energi Hingga 80 Persen.

Artikel tersebut mengeklaim bahwa berdasarkan hasil penelitian dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Bandung, rata-rata mobil listrik jenis hybrid dapat menghemat BBM hingga 50 persen. Sedangkan mobil dengan sistem plug-in hybrid mampu berhemat hingga 75-80 persen.

Advertising
Advertising

2. Belum Lepas dari Bahan Bakar Fosil

Walaupun penelitian menunjukkan bahwa kendaraan listrik lebih hemat BBM, kenyataan saat ini menunjukkan bahwa produksi energi listrik belum bisa lepas dari pengolahan bahan bakar fosil yang juga menjadi bahan utama dari BBM.

Dikutip dari laman its.ac.id, guna menghasilkan sumber energi listrik, Indonesia masih mengandalkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU. Bahkan, Direktur Mega Project Perusahaan Listrik Negara Muhammad Ikhsan Asaad menyebutkan bahwa subtotal penggunaan bahan bakar fosil mencapai 87,4 persen pada 2020.

3. Tantangan Limbah Baterai

Masih merujuk pada laman its.ac.id, bateri sebagai tempat penyimpanan energi kendaraan listrik diprediksi memiliki usia atau masa pakai sekitar 10-12 tahun saja. Setelah itu, baterai perlu diganti dengan barang baru agar kendaraan tetap dapat dipakai.

Sementara itu, merujuk artikel Can Electric Vehicle Batteries be Recycled? karya Serge Pelissier, masih terdapat perdebatan mengenai penggunaan ulang atau recycle dari baterai kendaraan listrik. Namaun, hasil penelitian terkini menunjukkan bahwa baterai kendaraan listrik lebih baik hanya digunakan sekali saja. Dengan begitu, keterbatasan masa pakai baterai dapat menjadi timbunan pada masa mendatang.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Benarkah Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan

Berita terkait

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

15 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

16 jam lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

1 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

3 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

3 hari lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

3 hari lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya