Tertarik Beli Mobil Listrik? Simak Dahulu 4 Fakta ini

Sabtu, 10 September 2022 09:09 WIB

Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengumuman resmi kenaikan harga BBM di Indonesia mendorong minat beberapa masyarakat untuk beralih menggunakan mobil listrik.

Tidak dimungkiri, animo masyarakat untuk mengendarai mobil listrik sedang meningkat belakangan ini. Bahkan, merujuk pada catatan Visual Capitalist, di tahun 2021 saja meskipun masih dalam kondisi pandemi, setidaknya terdapat 6,8 juta kendaraan listrik yang terjual di berbagai negara.

Salah satu alasan populer masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik adalah faktor ramah lingkungan. Hal ini terlihat dari survei yang dilakukan oleh Perusahaan Peugeot di Inggris sebagaimana dikutip oleh Tempo.co.

Dalam survei tersebut, 54,8 persen anak-anak mengaku memaksa orang tuanya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan menggunakan mobil listrik atau hybrid. Kemudian, 67,8 responden juga mengaku lebih memilih untuk memiliki mobil listrik daripada mobil berbahan bakar minyak.

Lantas, apakah kendaraan listrik benar-benar ramah lingkungan dan mampu menjadi solusi untuk menghindari dampak kenaikan harga BBM?

4 Fakta Kendaraan Listrik

Advertising
Advertising

1. Diklaim Lebih Hemat Energi

Sebagaimana survei Perusahaan Peugeot di atas, hasil riset lembaga Populix menunjukkan bahwa 77 persen dari 1.002 responden menilai kendaraan listrik sebagai otomotif ramah lingkungan.

Apabila merujuk situs web resmi Kementerian Perindustrian, pernyataan masyarakat tersebut tidak salah. Dalam artikel berjudul Studi Mobil Listrik: Hemat Energi Hingga 80 Persen, rata-rata mobil listrik jenis hybrid diklaim lebih hemat BBM hingga 50 persen, sedangkan mobil listrik dengan sistem plug-in hybrid mampu menghemat BBM hingga 75 - 80 persen.

2. Kendaraan Listrik Belum Lepas dari Bahan Bakar Fosil

Kendati penelitian di atas menunjukkan bahwa kendaraan listrik berpotensi menghemat BBM, kondisi saat ini, terkhusus di Indonesia, menunjukkan bahwa produksi listrik sebagai bahan bakar kendaraan listrik belum lepas dari pengolahan bahan bakar fosil yang juga merupakan bahan baku pembuatan BBM.

Merujuk analisis dari laman its.ac.id, Negara Indonesia disebut masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU untuk menghasilkan sumber energi listrik. Lebih lagi, Direktur Mega Project PLN Muhammad Ikhsan Asaad menyebutkan bahwa sampai tahun 2020 bahan bakar fosil masih digunakan di Indonesia sampai dengan 87,4 persen.

3. Pertimbangan Limbah Baterai Mobil Listrik

Umumnya, kendaraan listrik menggunakan baterai sebagai tempat penyimpanan energi. Apabila merujuk laman its.ac.id, baterai tersebut memiliki masa pakai sekitar 10 - 12 tahun dan perlu diganti apabila masa pakainya telah kedaluwarsa.

Sementara itu, merujuk tulisan Serge Pelissier berjudul Can Electric Vehicle Batteries be Recycled?, penelitian menunjukkan bahwa baterai kendaraan listrik sebaiknya hanya digunakan sekali saja. Artinya, baterai sekali pakai berpotensi menimbulkan timbunan limbah mobil listrik pada masa mendatang.

Meskipun begitu, Pelissier menegaskan bahwa masih terdapat perdebatan terkait penggunaan ulang atau recycle dari baterai kendaraan listrik.

4. Kesiapan Infrastruktur

Terakhir, pertimbangan teknis yang tidak boleh dilupakan adalah ketersediaan tempat pengisian daya bagi kendaraan Anda baik di rumah ataupun di tempat publik.

Saran tersebut disampaikan oleh laman electriccarsguide.com.au mengingat lonjakan pemilik kendaraan listrik di Australia yang tidak diiringi ketersedian tempat pengisian daya yang memadai. Terlebih lagi, terkadang pengisi daya telah tersedia, tetapi colokan atau port antara mobil dan pengisi daya tidak selaras.

Oleh karena itu, berdasarkan beberapa fakta tersebut, apabila Anda hendak membeli mobil listrik atas dasar alasan penghematan energi, sepertinya Anda perlu berpikir dua kali. Selain itu, permasalahan limbah baterai mobil listrik dan kesiapan infrastruktur di rumah atau di ruang publik, seperti tempat isi ulang daya atau baterai, juga perlu Anda pertimbangkan.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca: Hari Kendaraan Listrik Sedunia, Ini Angka Penjualan Mobil Listrik di Berbagai Negara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

30 menit lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

19 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

23 jam lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

4 hari lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

9 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

9 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya