Toyota Kembali Produksi Mobil Listrik bZ4X yang Sempat Dihentikan Tiga Bulan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 6 Oktober 2022 14:24 WIB

Mobil Toyota bZ4X dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, Tangerang, Kamis 11 Agustus 2022. Mobil listrik bZ4X ini merupakan SUV mid-size yang menawarkan desain eksterior modern dan canggih. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corp mengatakan akan memulai kembali produksi kendaraan listrik pertamanya, bZ4X, pada hari Kamis, 6 Oktober 2022, setelah memperbaiki potensi masalah keamanan yang telah menghentikan penjualan model bertenaga baterai baru selama lebih dari tiga bulan.

Produsen mobil terbesar di Jepang itu menarik (recall) 2.700 bZ4X secara global pada bulan Juni setelah menemukan bahwa ada risiko roda mobil bisa lepas.

Subaru, perusahaan kelima yang dimiliki oleh Toyota, juga harus menarik unit model Solterra (kembaran bZ4X) yang dikembangkan bersama Toyota.

Pemberitahuan penarikan yang diajukan ke kementerian transportasi Jepang oleh Toyota pada bulan Juni mengatakan bahwa tikungan tajam dan pengereman mendadak dapat menyebabkan baut hub kendor, meningkatkan risiko roda terlepas dari kendaraan.

Toyota pada hari Kamis mengatakan bahwa dalam pengajuan ke kementerian itu akan memastikan baut hub diganti dan dikencangkan dengan benar dalam versi bZ4X terbaru.

Advertising
Advertising

Selain itu, Toyota juga mengatakan telah mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah airbag di dalam mobil. Beberapa airbag tidak dipasang dengan benar di pabrik dan berisiko gagal atau menyebabkan cedera karena penempatan tali yang tidak sesuai di dalam unit airbag.

Toyota menghadapi kritik dari kelompok lingkungan dan investor yang ingin perusahaan bergerak lebih cepat untuk mengadopsi kendaraan listrik baterai. Toyota telah menolak, mengatakan perlu menawarkan pilihan mobil yang sesuai dengan pasar dan pelanggan yang berbeda.

Mobil hybrid seperti Prius tetap jauh lebih populer di pasar dalam negeri Toyota. Menurut data industri seperti dikutip dari Reuters, Kamis, kendaraan baterai listrik murni hanya menyumbang 1 persen dari mobil penumpang yang dijual di Jepang tahun lalu.

Crossover bZ4X, yang dibuat sebagai jawaban Toyota untuk Tesla Model Y dan Volkswagen ID.4, hanya terjual 232 unit tahun ini di Amerika Serikat, kata Toyota minggu ini.

Tahun lalu, produsen mobil Jepang berkomitmen sekitar US$30 miliar (setara Rp 456 triliun, dengan kurs saat ini US$1 = Rp 15.200) untuk mengembangkan kendaraan listrik baterai. Perusahaan mengharapkan penjualan tahunan mobil semacam itu hanya mencapai 3,5 juta kendaraan pada akhir dekade ini, sekitar sepertiga dari penjualan tahunan mobil bertenaga bensin saat ini.

Baca juga: Mobil Listrik Toyota bZ4X Bakal Dipamerkan di GIIAS 2022




Berita terkait

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

1 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

3 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

3 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

5 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

8 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

9 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

10 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

10 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

14 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

17 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya