AISI Tanggapi Target Jokowi Soal Produksi 2 Juta Motor Listrik pada 2025

Kamis, 3 November 2022 06:30 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan uji coba terhadap sepeda motor listrik Garansindo Electric Scooters ITS atau Gesits buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Istana Merdeka, Jakarta, 7 November 2018. Jokowi mengendarai sepeda motor listrik ini dengan perlahan dari Istana Merdeka menuju Istana Negara dan kembali lagi ke Istana Merdeka. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan produksi motor listrik sebanyak 2 juta unit pada 2025. Menanggapi pernyataan tersebut, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tak bisa memastikan apakah mereka mampu mencapai target tersebut atau tidak.

“Kita selalu berusaha untuk mencapai (target) itu, tapi kembali lagi sejauh mana masyarakat bisa menerima lebih cepat. Kan itu teknologi baru, sehingga perubahan teknologi itu butuh waktu,” kata Ketua Umum AISI Johannes Loman saat ditemui di arena pameran IMOS 2022, Rabu, 2 November 2022.

Loman juga mengungkapkan bahwa saat ini banyak kendala yang ditemui dalam memperbanyak penggunaan sepeda motor listrik. Kendala-kendala tersebut antara lain adalah masih mahalnya harga motor listrik, jarak tempuh pendek, hingga waktu pengisian daya yang masih lama.

“Saya belum bisa bicara, itu tergantung teknologi. Kalau itu (kendala) bisa terselesaikan dengan teknologi yang ada, saya kira akan lebih siap,” jelasnya.

Di sisi lain, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita yakin target 2 juta motor listrik tersebut bisa dicapai. Hal itu sejalan dengan makin maraknya produsen sepeda motor yang memproduksi kendaraan roda dua ramah lingkungan.

“Saya sampaikan, sebelum 2024 harus bisa produksi motor listrik 2 juta unit buatan Indonesia. Kami optimistis target tersebut bisa tercapai,” ujar Agus di pameran IMOS 2022.

Agus mengatakan dalam mencapai target 2 juta unit motor listrik tersebut, Kementerian Perindustrian bertanggung jawab dari sisi suplai. Menurutnya, saat ini sudah ada 35 pabrikan motor listrik yang beroperasi di Indonesia dengan kapasitas produksi 1,1 juta kendaraan.

Hanya saja, tingginya kapasitas produksi tersebut tidak sejalan dengan permintaan dari masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah terus mengeluarkan regulasi atau kebijakan yang bisa mempercepat adopsi kendaraan listrik di Tanah Air, salah satunya melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang penggunaan kendaraan Listrik untuk kendaraan dinas.

“Kalau demand motor listriknya sudah berkembang, saya kira industri secara otomatis akan menyesuaikan, termasuk target 2 juta motor listrik itu. Dari sisi suplai, target 2 juta unit itu tidak terlalu sulit, tapi dari sisi demand-nya kita harus buat,” pungkasnya.

Baca Juga: Motor Listrik Polytron Fox-R Meluncur di IMOS 2022, Harga Rp 18 Juta

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Berita terkait

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

29 menit lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

1 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

16 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

23 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya