Jangan Cuma Jual Mobil Listrik, Produsen Harus Olah Limbah Baterai

Rabu, 1 Februari 2023 08:00 WIB

Peneliti melakukan riset kendaraan listrik di laboratorium pengembangan kendaraan listrik Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi-TDS) di laboratorium BRIN, Bandung, Jawa Barat, 27 Januari 2023. Kendaraan ini dilengkapi baterai lithium ion 48 volt 12 Ah dengan kecepatan maksimum 10,88 km per jam. Kendaraan semi otonom ini tidak membutuhkan pengemudi karena dikendalikan dari jarak jauh. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi mengatakan bahwa produsen otomotif di Indonesia jangan hanya menjual mobil listrik, tetapi juga harus memikirkan pengolahan limbah baterai. Sebab menurut Agus, hadirnya kendaraan listrik menghadirkan masalah baru dalam hal pengolahan limbah baterainya.

"Baterai itu harus di-recycle, itu toxic material, limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), tidak boleh dibuang terbuka, harus ada penampungannya. Makanya standar internasional menyatakan, bila jualan mobil listrik, harus tanggung jawab menampung baterainya, jadi baterai harus ditarik lagi oleh manufaktur," kata Agus, dikutip dari Gooto.com hari ini, Rabu, 1 Februari 2023.

Agus menilai, Indonesia perlu memiliki standarisasi terhadap baterai kendaraan listrik. Hal tersebut bertujuan agar pengolahan limbah baterai EV bisa lebih mudah dilakukan karena teknologinya sudah jelas.

"Standarisasi sangat penting. Saat ini untuk motor saja ada 10 jenis dimensi dan tiga level tegangan. Ini perlu segera diselesaikan supaya punya nilai ekonomis, seperti minuman galon bisa ditukar-tukar," jelasnya.

Agus menambahkan, manufaktur di Indonesia perlu bertanggung jawab atas pengolahan limbah baterai kendaraan listrik. Manufaktur tidak boleh membuang baterai yang sudah tidak dipakai tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

"Harus mengelola dari end of life baterai tersebut. Tidak boleh konsumen yang disposed (buang), walaupun mereka (manufaktur) yang menyerahkan ke pihak lain," katanya.

Saat ini, sejumlah pabrikan otomotif menawarkan kendaraan listrik dengan usia baterai yang beragam. Misalkan Hyundai, Wuling, dan Toyota yang memiliki usia baterai mobil listrik sekitar delapan tahun. Sementara motor listrik rata-rata memiliki usia baterai sekitar tiga tahun.

DICKY KURNIAWAN | KUSNADI CHAHYONO

Baca juga: Moto3 2023: Mario Aji Menaruh Harapan Besar di Tiga Sirkuit Favorit

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Berita terkait

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

5 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Realme C65 5G akan Diluncurkan di India Pekan Ini, Berikut Spesifikasinya

5 hari lalu

Realme C65 5G akan Diluncurkan di India Pekan Ini, Berikut Spesifikasinya

Realme C65 5G dipastikan menjadi ponsel pertama di dunia yang ditenagai prosesor MediaTek Dimensity 6300.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

7 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

6 Tips agar Baterai Smartphone Tahan Lama

8 hari lalu

6 Tips agar Baterai Smartphone Tahan Lama

Lakukan enam tips berikut agar baterai smartphone Anda tahan lama.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

10 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

11 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

12 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

12 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

16 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

19 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya