Menunggu Janji Luhut Soal Subsidi Kendaraan Listrik Mulai Maret 2023

Rabu, 22 Februari 2023 15:03 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan kata sambutan pada acara peluncuran kendaraan listrik GrabElectric di kantor Kemnko Marves, Jakarta, Selasa 12 Juli 2022. Pada acara tersebut Grab Indonesia meluncurkan sebanyak 8500 kendaraan listrik yang tersebar di 8 provinsi guna mendukung program pemerintah dalam memperbanyak kendaraan listrik untuk membangun iklim kendaraan listrik di tahun 2030. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan subsidi kendaraan listrik akan segera turun pada Maret 2023. Hal itu disampaikannya usai rapat bersama sejumlah menteri untuk membahas kelanjutan rencana subsidi untuk kendaraan listrik, Senin, 20 Februari 2023.

Luhut mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sudah mengarahkan agar subsidi bagi kendaraan listrik di Indonesia segera diberikan. Rencananya, dia menyebut, subsidi itu akan mulai diberikan pada minggu pertama Maret 2023.

"Tadi kita rapat, Presiden sudah kasih arahan, tinggal sekarang Kementerian Keuangan merumuskan. Kita harapkan minggu pertama bulan Maret itu sudah keluar (subsidi)," ujar Luhut.

Perjalanan Subsidi Kendaraan Listrik

Dilansir dari berbagai sumber, wacana pemberian subsidi bagi kendaraan listrik telah digaungkan pemerintah selama satu tahun terakhir. Pada September 2022, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah tengah menggodok sejumlah paket insentif untuk memberi subsidi pembelian kendaraan listrik kepada masyarakat.

Arifin mengatakan aturan itu tengah didorong untuk mempercepat peralihan penggunaan kendaraan berbasis energi fossil menuju listrik domestik. “Sekarang mekanismenya sedang digodok, sedang kita bahas,” kata Arifin saat ditemui di Kompleks Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 16 September 2022.

Advertising
Advertising

Selanjutnya pada Oktober 2022, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan pemerintah menargetkan pemberian insentif berupa subsidi pembelian mobil dan motor listrik bisa dilaksanakan pada 2023. "Insya Allah tahun depan," kata Budi Karya Sumadi di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022.

Meski ditargetkan subsidi itu bisa diberikan mulai tahun depan, Budi mengatakan, pemerintah saat itu masih menggodok bentuk dari insentif yang akan diberikan. Menurut dia, subsidi pembelian itu nantinya akan setara dengan besaran pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam kurun waktu tertentu. Artinya, ada peralihan fungsi dari subsidi yang diberikan selama ini.

Teranyar, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan subsidi bagi kendaraan listrik akan segera turun pada Maret 2023. Senada dengan Luhut, Menteri Arifin Tasrif mengatakan bahwa subsidi untuk kendaraan listrik akan dimulai pada Maret 2023 mendatang. Arifin mengatakan yang subsidi motor listrik akan diberikan sebesar Rp 7 juta per unit.

Pilihan Editor: Jokowi Prioritaskan Subsidi Motor Listrik Ketimbang Mobil Listrik

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

36 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

43 menit lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

2 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

12 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya