TEMPO.CO, Jakarta - Balap Mobil Formula 1 putaran ke-2 di Arab Saudi pada akhir pekan lalu menyisakan "kejengkelan" pembalap tim F1 Mercedes dan Ferrari.
Charles Leclerc dari Ferrari menilai tidak ada perubahan berarti pada performa mobil balap SF-23 yang dikendarainya. Dia pun harus puas finis di posisi ke-7 pada Grand Prix Arab Saudi.
"Sejujurnya, saya merasa tidak ada yang (baru) di dalam mobil hari ini. Kami hanya perlu bekerja lebih keras untuk menemukan kecepatan (yang tepat)," ujar Leclerc, dikutip dari laman F1 hari ini, Senin, 20 Maret 2023.
Podium GP Arab Saudi diborong pembalap Red Bull. Sergio Perez dan Max Verstappen di posisi satu dan dua. Red Bull mmendomiansi dua balapan awal F1 musim, yakni di Bahrain dan Arab Saudi.
Posisi tiga ditempati Fernando Alonso dari Aston Martin. Sedangkan pembalap tim Mercedes Lewis Hamilton dan George Russel bertengger di posisi ke-5 dan 4.
Menurut Charles Leclerc, Ferrari memiliki banyak pekerjaan jika ingin menjadi yang terdepan di Formula 1 2023.
Pembalap asal Monako tersebut kehilangan posisi start baris terdepan akibat penggantian kontrol elektronik, yang membuat dia kena penalti mundur 10 posisi start ke P12.
Ferrari duduk di urutan ke-4 klasemen konstruktor, terpaut 61 poin dari pemimpin klasemen Red Bull, yang dibayangi Aston Martin dan Mercedes.
Hasil perbaikan mobil Ferrari bisa disaksikan nanti pada putaran ke-3 balap mobil F1 dua pekan mendatang di Australia.
Pembalap Mercedes dan juara 8 kali Formula 1, Lewis Hamilton, mengatakan masih perlu strategi dan pengaturan mobil balap yang lebih tepat agar performa timnya optimal.
"Strateginya tidak berhasil untuk saya. Pengaturannya agak salah. Ada banyak hal yang harus dikerjakan tetapi kami dapat mengambil hal positifnya," ujar pembalap asal Inggris itu.
Menurut George Russel yang terpenting saat ini adalah bagaimana tim tetap solid agar mampu tampil lebih baik lagi. "Kami akan fokus pada diri kami sendiri dan memperbaiki dasar-dasarnya."
