Mobil listrik jenis SUV, Avatr 11, sudah siap produksi massal di Cina. Avatr adalah koalisi pabrikan otomotif Changan, raksasa baterai CATL dan perusahaan teknologi Huawei. Foto : Arenaev. Foto : Arenaev
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil listrik di Cina terus berkembang pesat. Bahkan diharapkan sepertiga penjualan mobil tahun dipasok mobil listrik, termasuk mobil hybrid.
Melansir laman Carscoops hari ini, Minggu, 22 April 2023, Cina memantapkan diri sebagai pasar mobil listrik terbesar di dunia dengan lebih dari 200 produsen. Sebanyak 9 juta New Energy Vehicle (NEV) diperkirakan terjual di Cina tahun ini. Total pasar mobil baru pun membengkak 3 persen menjadi 27,6 juta unit.
"Tahun ini akan ada kendaraan energi baru yang meningkat mendekati sepulub juta unit, dan volumenya pada 2035 akan menjadi setidaknya 25 juta unit dan mereka akan mencapai 80 persen dari semua kendaraan baru yang terjual," kata Profesor Teknik Ptomotif di Universitas Tsinghua Beijing, Ouyang Minggao.
Potongan harga mobil hybrid dan mobil listrik berkontribusi pada ledakan penjualan mobil di Cina. Apalagi belakangan ini Tesla dan beberapa pabrikan lainnya menurunkan harga produknya. Ini artinya mobil listrik akan lebih mudah diakses pembelinya di Cina ketimbang sebelumnya.
Tiongkok telah membuka pasar besar untuk mobil listrik dengan harga menengah. Sebelumnya, harga sebagian besar EV di Cina terlampau mahal.
Keuntungan utama Cina dibandingkan negara lain adalah fakta produsen baterai mobil listrik di negeri itu menguasai 70 persen pasar global.
