Daihatsu Motor Co. Akui Lakukan Kesalahan dalam Persetujuan Tes Tabrakan Samping

Sabtu, 29 April 2023 17:36 WIB

All New Toyota Agya, 5 April 2023. TEMPO/Rafif Rahedian

TEMPO.CO, Jakarta - Daihatsu Motor Co.,Ltd. mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan kesalahan dalam pengajuan persetujuan tes tabrakan samping untuk empat model mobil untuk pasar luar Jepang.

Model mobil yang salah aplikasinya sebanyak 88.123 unit, antara lain Toyota Agya yang sedianya diproduksi di Indonesia untuk diekspor ke Republik Ekuador.

"Kami sangat meminta maaf karena telah mengkhianati kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya serta telah menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang besar," tutur Daihatsu di laman resmi daihatsu.com, hari ini, Sabtu, 29 April 2023.

Empat model yang aplikasi tes tabrakan sampingnya bermasalah adalah:
1. Toyota Yaris ATIV
Model tersebut diproduksi pada Agustus 2022 sebanyak 76.289 unit di Thailand dan Malaysia untuk diekspor antara lain ke Thailand, Meksiko, dan Timur Tengah
2. Perodua Axia
Model buatan Februari 2023 di Malaysia sebanyak 11.834 unit untuk pasar Malaysia
3. Toyota Agya
Rencananya diproduki pada Juni 2023 di Indonesia untuk pasar Republik Ekuador. Jumlah produksi belum ditentukan
4. Sejumlah model lain dalam pengembangan.

Daihatsu Motor telah melaporkan kesalahan itu pada April 2023. Perusahaan pun melakukan penyelidikan berupa survei wawancara terhadap departemen yang bertanggungjawab, pemeriksaan mobil, serta riwayat pengembangan mobil.

Daihatsu juga mengkonfirmasi bahwa dalam tes tabrakan samping sejumlah model tersebut diketahui bahwa lapisan dalam pintu kursi depan mobil dimodifikasi secara tidak benar. bahkan terdapat pelanggaran prosedur dan metode pengujian tabrakan samping.

Daihatsu menyatakan menjalankan seluruh proses mulai pengembangan hingga lulus tes sertifikasi berdasarkan perjanjian pasokan OEM dan perjanjian pengembangan bersama antara Toyota Motor Corporation (Toyota) dan Daihatsu.

Toyota lantas alam mengajukan permohonan persetujuan jenis kendaraan kepada pihak berwenang. Kemudian setelah menerima persetujuan, mobil dijual dengan merek Toyota.

Daihatsu berjanji, jika ditemukan kesalahan akan segera dilaporkan dan dikonsultasikan kepada otoritas inspeksi. Penangguhan pengiriman ke sejumlah negara dilakukan setelah berdiskusi dengan Toyota.

Daihatsu juga telah membentuk komite pihak ketiga yang independen untuk menjelaskan detail kesalahan yang telah dilakukan. Komite akan menganalisis akar permasalahan dan menyusun langkah-langkah untuk mencegah masalah serupa terulang.

Daihatsu menyatakan akan berusaha melanjutkan pengiriman kendaraan yang pernah ditangguhkan sambil menerima panduan dari otoritas inspeksi dan sertifikasi.

"Saat ini pelanggan yang menggunakan model ini tidak perlu melakukan tindakan apa pun untuk melanjutkan penggunaan," tutur Daihatsu.

Pilihan Editor: Penjualan Mobil Daihatsu Naik 22,6 Persen di Kuartal I 2023

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Soal Kecelakaan KM 6 Tol Jakarta- Cikampek, Lihat Asap Hitam Diduga Kebakaran

2 hari lalu

Cerita Warga Soal Kecelakaan KM 6 Tol Jakarta- Cikampek, Lihat Asap Hitam Diduga Kebakaran

Dirlantas Polda Metro Jaya menyatakan polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan dua mobil di Tol Cikampek itu yang membuat mobil terbakar.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya