KTT ASEAN dan Kendaraan Listrik: Ini Kesepakatan KTT ASEAN 2023 Majukan Mobil Listrik
Reporter
Danar Trivasya Fikri
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 16 Mei 2023 17:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN 2023 menghasilkan berbagai kesepakatan penting bagi negara-negara Asia Tenggara, salah satunya terkait kendaraan listrik, termasuk mobil listrik.
Berikut sejumlah kesepakatan KTT ASEAN 2023 yang menyangkut mobil listrik.
Kesepakatan KTT ASEAN
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk membangun ekosistem kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV). Menurut Jokowi, ASEAN siap menjadi bagian penting dari rantai pasok industri kendaraan listrik dunia.
“ASEAN sepakat untuk membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia sehingga hilirisasi industri menjadi kunci,” ujar Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo, NTT, Kamis, 11 Mei 2023.
KTT ASEAN kali ini mengadopsi Deklarasi Pembangunan Ekosistem Kendaraan Listrik Kawasan, yang mana Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN bertugas untuk mengawasi seluruh implementasinya.
Dalam deklarasi tersebut, para pemimpin menyebut ASEAN berkomitmen membangun ekosistem kendaraan listrik regional yang melibatkan seluruh negara anggota. Seluruh negara anggota ASEAN mendukung adopsi agenda kendaraan listrik dan pengembangan industri kendaraan listrik di negara-negara ASEAN.
Selain itu, para pemimpin juga berkomitmen membangun ASEAN sebagai hub produksi global bagi industri kendaraan listrik guna mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan yang berkelanjutan.
Langkah tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan...
<!--more-->
Langkah tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan ruang kebijakan negara-negara anggota ASEAN dalam memanfaatkan keunggulan komparatif.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan estimasi pasar kendaraan listrik di Indonesia mencapai 2,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2027.
Bentuk Kerja Sama
Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN menyetujui untuk menjajaki kerja sama dan kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
"Kerja samanya seperti meningkatkan infrastruktur dan stasiun pengisian, menciptakan lingkungan bisnis dan iklim investasi untuk menarik investasi, termasuk kemitraan publik-swasta, mengoptimalkan produksi dan penggunaan bahan dan sumber daya yang berkelanjutan untuk mencapai nilai yang lebih tinggi dari rantai pasokan kendaraan listrik di kawasan dan meningkatkan partisipasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)", kata para pemimpin ASEAN dalam suatu pernyataan bersama yang diunggah pada situs resmi Sekretariat ASEAN, Rabu, 10 Mei 2023.
Dalam pernyataan itu disebutkan pula bahwa kerja sama tersebut bisa melalui kolaborasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, promosi peluang investasi dan peningkatan kesadaran publik, pengelolaan dampak lingkungan secara tepat, penguatan ketahanan energi regional, promosi penggunaan energi terbarukan di sektor mobilitas, secara bertahap meninggalkan kendaraan bermesin pembakaran internal konvensional menjadi kendaraan nol emisi, termasuk kendaraan listrik, dan membahas agenda pembiayaan untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan.
Para pemimpin ASEAN kembali menegaskan komitmennya terhadap Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim dan Perjanjian Paris guna mengurangi emisi gas rumah kaca.
ASEAN juga menyatakan menghormati perbedaan tingkat pembangunan ekonomi dan keragaman kebijakan serta tindakan yang berhubungan dengan kendaraan listrik di antara negara-negara anggotanya.
Para pemimpin ASEAN juga mengakui tingginya permintaan sektor transportasi dan otomotif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan peran kendaraan listrik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung agenda dekarbonisasi.
ASEAN menegaskan peran signifikan adopsi kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya ASEAN dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, mempercepat transisi energi, menjalankan dekarbonisasi sektor transportasi darat di kawasan, mencapai target emisi nol bersih (NZE) dan meningkatkan ketahanan energi di setiap negara anggota ASEAN dan di kawasan.
Para pemimpin ASEAN pun berkomitmen mengembangkan ekosistem kendaraan listrik regional yang melibatkan seluruh negara anggota ASEAN, serta membangun ASEAN sebagai pusat produksi global industri kendaraan listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan.
Selain itu, ASEAN juga mendorong harmonisasi standar regional untuk ekosistem kendaraan listrik serta pelatihan dan sertifikasi yang berdasarkan standar internasional.
Pilihan editor : Sudah Dapat Subsidi, Mobil Listrik Masih Kalah Laris dari Mobil Hybrid
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.