3 Alasan Luhut Bakal Persulit Pembelian Kendaraan Berbasis BBM

Reporter

Tempo.co

Rabu, 14 Juni 2023 16:47 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui awak media usai acara konferensi pers International and Indonesia CCS Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 30 Mei 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berencana akan memperketat aturan pembelian atas kepemilikan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM). Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari percepatan program pemerintah untuk penggunaan kendaraan listrik dalam negeri. Lantas, apa saja alasan Luhut bakal persulit pembelian kendaraan berbasis BBM?

Alasan Luhut Bakal Persulit Pembelian Kendaraan Berbasis BBM

Wacana pembatasan transaksi jual-beli kendaraan BBM pertama kali dikemukakan oleh kader Partai Golongan Karya (Golkar) itu dalam acara Peluncuran Battery Assets Management Services Indonesia Battery Corporation (IBC) di kantor Kemenko Marves, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023. Ia menjelaskan sejumlah penyebab dari pemilihan opsi tersebut oleh pemerintah, yaitu:

1. Implementasi Kebijakan Kendaraan Listrik

Luhut Pandjaitan berujar bahwa limitasi kendaraan berbasis BBM bisa mendorong pembelian mobil listrik di masa mendatang. Ia bahkan menargetkan penggunaan kendaraan roda empat bersumber energi listrik sebanyak 10 persen pada 2030.

“Kendaraan listrik tidak hanya berbicara mengenai kendaraannya saja, tetapi seluruh ekosistem pendukungnya. Kita mau 10 persen nantinya populasi dari EV (electric vehicle) ini telah terjadi di 2030,” ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan tahap finalisasi aturan insentif bagi pembelian mobil maupun motor listrik. Insentif tersebut akan disalurkan kepada kendaraan listrik yang diproduksi oleh perusahaan yang mempunyai pabrik di Indonesia.

Advertising
Advertising

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memberi gambaran besaran insentif untuk pembelian mobil listrik sekitar Rp 80 juta, mobil listrik jenis hybrid Rp 40 juta, dan sebesar Rp 8 juta untuk kendaraan roda dua. “Sementara itu, motor konversi menjadi motor listrik mendapatkan insentif sekitar Rp 5 juta,” jelasnya di Brussels, Belgia pada Rabu, 14 Februari 2022 waktu setempat yang dikutip dari kemenperin.go.id.

Keseriusan Presiden Joko Widodo juga dapat terlihat dari penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Beleid tersebut ditetapkan dan mulai berlaku sejak 13 September 2022.

2. Perbaiki Kualitas Udara

Lebih lanjut, menurut Luhut, pembatasan pembelian kendaraan pengguna BBM akan berdampak positif pada perbaikan kualitas udara, terutama di Jakarta. Nantinya hal itu juga akan berefek baik untuk kesehatan masyarakat.

“Kami juga secara bertahap mulai mempersulit ya, tanda kutip, mobil-mobil combustion sehingga demikian, air quality di Jakarta bisa lebih baik. Sehingga keluarga kita akan memperoleh air quality mungkin seperti halnya di negara tetangga,” kata Luhut.

Diketahui, berdasarkan data IQAir, kualitas udara Jakarta pada Senin, 12 Juni 2023 pukul 13:06 WIB berada dalam konsentrasi PM2.5 atau 10,7 kali nilai panduan WHO. Sedangkan AQI US mencatat polusi udara ibu kota menyentuh angka 156 atau kedua terburuk di bawah Hanoi, Vietnam.

3. Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar

Dalam kesempatan yang berbeda, Luhut Pandjaitan optimistis bahwa Indonesia akan menjadi satu dari tiga besar produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia terhitung sejak 2027. Keyakinan itu ia lontarkan lantaran didukung oleh teken kontrak kerja sama pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik antara holding BUMN MIND ID dan Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) dari Cina.

Hal itu juga diduga mendasari alasan Luhut bakal persulit pembelian kendaraan berbasis BBM demi mewujudkan ekosistem kendaraan listrik. “Maka kita sudah siap memasuki era baru membangun ekosistem lithium battery dan mobil listrik,” tuturnya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Jakarta, Selasa (17/01/2023).

Pilihan editor: Luhut Soal Pembangunan Ekosistem Kendaraan Listrik: Gak Bisa Selesai dengan Satu Presiden

MELYNDA DWI PUSPITA

Berita terkait

Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

1 hari lalu

Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes menyoroti mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Transisi Energi dan Dekarbonisasi, Luhut Sebut Harus Adil dengan Ekonomi dan Berjalan Beriringan

2 hari lalu

Soal Transisi Energi dan Dekarbonisasi, Luhut Sebut Harus Adil dengan Ekonomi dan Berjalan Beriringan

TEMPO, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan tekankan transisi energi harus adil dengan ekonomi dan berjalan beriringan dengan dekarbonisasi.

Baca Selengkapnya

Banggakan PLTS Terapung di Waduk Cirata, Terbesar di Asia Tenggara, Jokowi: Terbesar Ketiga di Dunia

2 hari lalu

Banggakan PLTS Terapung di Waduk Cirata, Terbesar di Asia Tenggara, Jokowi: Terbesar Ketiga di Dunia

Presiden Jokowi mengklaim Indonesia telah berhasil mengembangkan potensi energi hijau dengan membangun PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Batasi Penjualan BBM Bersubsidi, Ini Kriteria Mobil yang Bisa Beli Pertalite dan Solar Subsidi

2 hari lalu

Pemerintah Batasi Penjualan BBM Bersubsidi, Ini Kriteria Mobil yang Bisa Beli Pertalite dan Solar Subsidi

Pemerintah berencana mulai membatasi penjualan bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar pada 1 Oktober 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Datang Melayat, Luhut Kenang Faisal Basri Beri Masukan Berharga soal Desain PPKM hingga Kritik Hilirisasi Nikel

2 hari lalu

Datang Melayat, Luhut Kenang Faisal Basri Beri Masukan Berharga soal Desain PPKM hingga Kritik Hilirisasi Nikel

Menteri Luhut Pandjaitan mengaku berduka atas wafatnya ekonom Faisal Basri pada hari ini. Apa saja kritik Faisal yang diingat Luhut?

Baca Selengkapnya

Luhut Cium Tangan Paus Fransiskus saat Beri Bibit Mangrove di Gereja Katedral

3 hari lalu

Luhut Cium Tangan Paus Fransiskus saat Beri Bibit Mangrove di Gereja Katedral

Bibit mangrove yang ditanam dan disiram oleh Paus Fransiskus akan dibawa ke upacara pembukaan Indonesia International Sustainability Forum 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga dan Cara Beli Prangko Paus Fransiskus, Azan Magrib di TV Diganti jadi Running Text saat Misa Akbar

3 hari lalu

Terkini: Harga dan Cara Beli Prangko Paus Fransiskus, Azan Magrib di TV Diganti jadi Running Text saat Misa Akbar

Berita terkini bisnis pada Rabu siang, 4 September 2024 dimulai dari harga dan cara membeli prangko edisi khusus kunjungan Paus Fransiskus.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Rencana Investasi Tesla di Indonesia yang Berujung Gagal

3 hari lalu

Kilas Balik Rencana Investasi Tesla di Indonesia yang Berujung Gagal

Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan alasan gagalnya produsen kendaraan listrik Tesla berinvestasi di Indonesia. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Transisi Energi Bakal Hemat Subsidi Rp 90 Triliun per Tahun Sekaligus Atasi Masalah Polusi

3 hari lalu

Luhut Sebut Transisi Energi Bakal Hemat Subsidi Rp 90 Triliun per Tahun Sekaligus Atasi Masalah Polusi

Menteri Luhut menyebutkan transisi energi secara bertahap bakal menghemat subsidi sebesar Rp 45 triliun hingga Rp 90 triliun per tahun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

4 hari lalu

Terkini: Sosok Ignasius Jonan yang Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus, Paus Pilih Naik ITA Airways Ketimbang Jet Pribadi

Sosok mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan erat kaitannya dengan lawatan Paus Fransiskus ke Jakarta pada 3-6 September 2024.

Baca Selengkapnya