Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Reporter

Andika Dwi

Selasa, 25 Juli 2023 16:16 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir mencoba kendaraan taktis Maung 4x4 di kompleks PT Pindad (Persero), Malang, Jawa Timur, Senin, 24 Juli 2023. Presiden Jokowi berkunjung ke PT Pindad (Persero) untuk meninjau produksi alat utama sistem senjata (alutsista) sekaligus membahas besarnya potensi ekspornya. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambangi PT Pindad (Persero) di Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Senin, 24 Juli 2023.

Ketika itu Jokowi mengungkapkan rencananya untuk memindahkan pabrik alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu ke Kawasan Industri Subang, Jawa Barat.

Dalam kegiatan itu, ketiganya tampak menggunakan Maung Pindad guna merasakan alutsista buatan Indonesia. Dalam foto yang diunggah Erick Thohir di medsosnya, tampak Prabowo duduk di kursi sopir sementara Erick berada di sebelahnya dengan Jokowi dan Iriana di kursi belakang.

Selain Maung, Pindad juga memiliki beragam kendaraan taktis lainnya. Apa saja? Simak daftar kendaraan khusus yang tercatat di situs pindad.com:

1. Anoa

Advertising
Advertising

Anoa milik Pindad dibagi menjadi beberapa tipe, yakni Mortar, Command, Amphibious, Ambulance, Recovery, Armoured Personnel Carrier (APC), dan Logistics. Seluruh tipe tersebut memiliki sistem penggerak 6x6.

Tipe Mortar dan Command memiliki kecepatan maksimum 80 kilometer per jam dengan daya 600 dan 320 horsepower. Kendaraan tempur ini dilengkapi dengan rak amunisi serta kapasitas 6 penumpang untuk Mortar dan 7 penumpang untuk Command.

Anoa Amphibious cukup unik. Seperti namanya, kendaraan ini bisa bermanuver dengan baik di darat maupun air. Kecepatan maksimumnya 10 kilometer per jam dengan kapasitas tangki bahan bakar yang ditingkatkan menjadi 260 liter.

Sebanyak 10 personel bisa menjelajah sejauh 600 kilometer dengan Amphibious. Kendaraan taktis ini dilengkapi senapan mesin kaliber 7,62 milimeter, water propeller, swimming drive system, serta sistem hidrolik.

Anoa tipe Ambulance dan Recovery difungsikan untuk aktivitas pemulihan personel maupun kendaraan. Ambulance digunakan oleh maksimum 7 petugas kesehatan dengan segala perlengkapan medis seperti oksigen dan alat pacu jantung. Lalu Anoa Recovery dilengkapi boom crane dengan beban maksimum 6 ton, winch dengan beban maksimum 15 ton, dan jack stand hidrolis. Kapasitas maksimum untuk personelnya sendiri adalah 5 orang.

Terakhir, ada APC dan Logistics yang unggul pada daya angkut, mobilitas, dan proteksinya. Anoa APC memiliki rasio daya berat 25 horsepower per ton dan kapasitas 12 orang personel. Kecepatan maksimumnya ada di 80 kilometer per jam dengan daya jelajah 600 kilometer. Sedangkan Anoa Logistics berfokus pada pengangkutan bahan bakar, amunisi, serta logistik lainnya. Personel Logistics juga harus memastikan jalur logistik aman saat pertempuran.

2. Komodo

Tidak sebanyak Anoa, Komodo hanya memiliki 2 tipe, yakni Missile Launcher dan Komodo Recon yang sama-sama memiliki sistem penggerak 4x4.

Komodo Recon dirancang untuk misi pengintaian dengan gerakan yang cepat dan tepat. Mesin diesel 215 horsepower dan turbocharger intercooler membuat kendaraan ini mampu mencapai kecepatan maksimum 80 kilometer per jam dengan daya jelajah 450 kilometer.

Recon bisa menampung 4 personel yang dapat terhubung dengan pasukan lain lewat VHF, HF, serta intercom yang terpasang. Recon pun dilengkapi GPS dan thermal vision untuk membantu mobilisasi malam hari.

Sedangkan, Komodo Missile Launcher membawa rudal Mistral pada bagian belakang kendaraan. Rudal tersebut sewaktu-waktu bisa diluncurkan. Dengan kapasitas personel 4 orang, tipe ini menggunakan transmisi manual yang diperuntukkan bagi TNI-AD untuk pertahanan udara.

3. Badak

“Badak” merupakan nama lain dari Panser 6x6 Kanon. Kendaraan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan Satuan Kavaleri TNI. Badak dilengkapi dengan two-man turret kaliber 90 milimeter serta senapan mesin kaliber 7,62 milimeter yang dapat dioperasikan oleh 3 personel.

Mesin diesel 340 horsepower yang dilengkapi turbocharger intercooler mampu membawa Badak pada kecepatan maksimum 80 kilometer per jam dengan daya jelajah 600 kilometer.

4. Water Cannon

Water Cannon merupakan kendaraan taktis yang dilengkapi oleh alat penyemprot air atau cairan lain dengan tujuan meredam huru-hara. Jarak tembakannya bisa mencapai 50 meter.

Pindad menjalin kerja sama dengan BPPT, Puslitbang Polri, dan PT Astanita dalam pembuatan kendaraan berkapasitas 4 personel ini. Kecepatan maksimum Water Cannon mencapai 80 kilometer per jam.

5. Harimau Medium Tank

Harimau Medium Tank lengkap dengan two-man turret kaliber 105 milimeter serta senapan mesin kaliber 7,62 milimeter untuk daya gempur maksimum. Sedangkan untuk kapasitas penumpangnya, Harimau Medium Tank bisa diisi oleh 3 orang kru.

Harimau Medium Tank menjadi kendaraan tempur terbaru dari PT Pindad yang didukung oleh Kementerian Pertahanan. Kendaraan ini dibuat sesuai dengan kebutuhan personel TNI dalam operasinya di daerah tropis.

Profil PT Pindad

Dilansir dari situs resminya, awalnya, yaitu tepatnya pada 1808, PT Pindad bernama Constructie Winkel (CW). Kemudian, perusahaan terus berganti nama menjadi Artillerie Constructie Winkel (ACW) (1861), Artillerie Inrichtingen (AI) (1918), Dai Ichi Kozo (DIK) (1942), Leger Productie Bedrijven (LPB) (1947), Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) (1950), Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat (Pabal AD), dan terakhir Perindustrian Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (Pindad) (1962).

PT Pindad (Persero) ditetapkan sebagai lini bisnis BUMN Industri Pertahanan (DEFEND ID) sejak 29 April 1983. Status kepemilikannya 100 persen dipegang oleh Republik Indonesia (RI). Bidang usaha yang dijalankannya meliputi manufaktur, jasa dan perdagangan produk pertahanan keamanan, serta produk industrial.

Beberapa produk buatan perusahaan yang memiliki kantor pusat di Jalan Gatot Subroto No. 517, Bandung, Jawa Barat itu, antara lain senjata, amunisi, alat berat, kendaraan khusus, infrastruktur perhubungan, peralatan industri dan jasa, layanan pertambangan, serta keamanan siber (cyber security).

Selain di Malang dan Bandung, PT Pindad juga mendirikan kantor perwakilan di Jalan Batu Ceper No. 28, Jakarta. Pabrik alutsista tersebut mengusung visi 'Menjadi Top 100 perusahaan pertahanan global pada 2024, dengan menawarkan solusi produk berkualitas tinggi, melalui inovasi dan kemitraan strategis'.

Sementara itu, misi PT Pindad, yaitu melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus mendukung pertahanan dan keamanan negara.

Bidang Usaha PT Pindad

Tidak hanya memenuhi kebutuhan TNI, PT Pindad juga melayani permintaan dari Kepolisian RI (Polri), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), PT KAI (Persero), PT INKA (Persero), hingga PT PLN (Persero).

Adapun bidang usaha PT Pindad terdiri dari produksi, jasa, dan perdagangan dengan rincian sebagai berikut:

1. Produksi/Manufaktur
Menghasilkan produk alutsista maupun non-alutsista dengan cara mengolah bahan mentah menjadi bahan pokok maupun produk jadi, serta melakukan proses perakitan (assembling) pada sejumlah produk di bawah ini:

- Produk alat berat.

- Produk kendaraan khusus.

- Produk komponen, sarana, dan prasarana dalam bidang transportasi.

- Produk konversi energi.

- Produk mekanikal, elektrikal optikal, dan opto elektronik.

- Produk peralatan kapal laut.

- Produk pyroteknik, bahan pendorong, serta bahan peledak (militer dan komersial).

- Produk sarana pembangkit.

- Produk senjata dan amunisi.

2. Jasa

Menawarkan jasa bagi industri pertambangan, mesin industri, dan konstruksi, seperti jasa pemusnahan bahan peledak, jasa pergudangan bahan peledak, jasa transportasi bahan peledak, konstruksi, pembersihan permukaan material (blasting), pemeliharaan mesin listrik, pemeliharaan produk atau peralatan industri, pengeboran (drilling), pengujian mutu dan kalibrasi, perekayasaan sistem industrial, perlakuan panas dan perubahan karakteristik permukaan (heat and surface treatment), serta permesinan.

3. Perdagangan

Beberapa produk yang juga dipasarkan, dijual, serta didistribusikan PT Pindad, meliputi Ammonium nitrate, Booster, Detonating COD, Detonator listrik, Detonator non-listrik, Geodetic seis, Geopentoseis, dan Panfo.

MELYNDA DWI PUSPITA | SYAHDI MUHARRAM

Pilihan Editor: Ketangguhan Mobil Maung, Bisa Dilengkapi Braket Senjata 7,62 mm

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

Berita terkait

Asal Mula Muncul Wacana Jokowi Jadi Penasihat Prabowo

20 menit lalu

Asal Mula Muncul Wacana Jokowi Jadi Penasihat Prabowo

Muncul wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo. Ini respons Jokowi dan asal mula munculnya wacana tersebut.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

20 menit lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

23 menit lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas Rawat Inap Standar BPJS, Berapa Bayar Iuran Bulanannya ?

27 menit lalu

Sistem Kelas Rawat Inap Standar BPJS, Berapa Bayar Iuran Bulanannya ?

Presiden Jokowi mengapus sistem kelas di BPJS Kesehatan, diganti dengan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang mulai berlaku Juni 2025.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

50 menit lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

55 menit lalu

Jokowi akan Gelar Rapat Khusus Bereskan Segudang Masalah Bea Cukai

Bea Cukai saat ini tengah ramai disorot imbas beragam masalah penindakan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

1 jam lalu

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi soal kebijakan penghapusan sistem kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi Soal Potensi Jadi Penasihat Prabowo

1 jam lalu

Respons Jokowi Soal Potensi Jadi Penasihat Prabowo

Belakangan ini muncul wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo yang dimungkinkan melalui pengaktifan kembali lembaga Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro Senilai Rp 1,57 Triliun di Konawe Sultra

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro Senilai Rp 1,57 Triliun di Konawe Sultra

Presiden Jokowi mengharapkan pembangunan bendungan Ameroro dapat bermanfaat mencegah krisis air hingga mereduksi banjir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Menghapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Dipertanyakan YLKI hingga Ditanggapi Direktur BPJS

2 jam lalu

Jokowi Menghapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Dipertanyakan YLKI hingga Ditanggapi Direktur BPJS

Jokowi akan menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sebagai pengganti sistem kelas 1, 2, 3 BPJS

Baca Selengkapnya