125 Tahun Goodyear, Jatuh Bangun Perusahaan Ban Asal Ohio Amerika Serikat

Rabu, 30 Agustus 2023 09:35 WIB

Bendera AS berkibar di fasilitas Goodyear Tire di Somerville, Massachusetts, AS, 25 Juli 2017. [REUTERS/Brian Snyder/File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 29 Agustus 1898, perusahaan ban multinasional Amerika Serikat, Goodyear Tire & Rubber Company didirikan. Dikutip dari goodyear-indonesia.com, perusahaan ini didirikan oleh Frank Seiberling di sebuah pabrik triplek di pinggir sungai Little Cuyahoga di Timur Akron, Ohio, Amerika Serikat.

Nama Goodyear diambil dari nama Charles Goodyear, sang penemu proses vulkanisasi karet pada 1839. Sementara itu, merek dagang kaki bersayapnya terinspirasi dari patung Merkurius di rumah Seiberling. Logo ini juga menjadi bagian integral dari tanda tangan Goodyear, sebuah hubungan simbolis dengan sejarah masa lalu perusahaan.

Dikutip dari corporate-goodyear-com, pabrik pertama perusahaan Goodyear dibeli seharga 3.500 dolar. Uang itu berasal dari pinjaman saudara ipar Frank A. Seiberling, Lucius C. Miles. Kemudian memproduksi bantalan telapak kuda, sepeda dan ban pedati.

Awal perkembangannya, produksi perusahaan Goodyear mulai meningkat ketika kegilaan terhadap sepeda pada 1890-an. Serta dimulainya produksi kereta tanpa kuda atau mobil.

Tahun-tahun berikutnya, perusahaan Goodyear mengalami pergantian presiden untuk melewati masa kritis. Seperti David E. Hill yang membeli saham senilai $30.000 dolar dan Seiberling melakukan likuidasi properti milik keluarga untuk membeli lahan pabrik Goodyear. Begitu juga George M. Stadelman, sang pemandu penjualan di masa kritis dan Paul W. Litchfield yang menginspirasi perkembangan Goodyear selama hampir enam dekade.

Advertising
Advertising

Dikutip dari idxchannel.com perusahaan yang masuk dalam Dow Jones Industrial Average pada 1930 hingga 1999 ini, memproduksi berbagai jenis ban. Mulai dari ban mobil, truk, sepeda motor, kendaraan sport, mobil balap, pesawat terbang, hingga peralatan pertanian dan peralatan konstruksi.

Goodyear juga memproduksi kembali ban sepeda pada 2015, setelah sebelumnya dihentikan pada 1976. Selain itu, perusahaan Goodyear menjadi pemasok ban tersukses dalam dunia balap Formula 1. Kemudian berpindah ke ban NASCAR setelah meninggalkan Formula 1 usai musim 1998. Tak cukup sampai disitu, Goodyear melebar ke negeri tirai bambu dan berinvestasi di pabrik ban di Dalian pada 1994.

Sejak ban sepeda pertama dibuat pada 1898, Goodyear berkembang menjadi perusahaan ban terbesar di dunia. Terbukti dari gelar yang diperolehnya pada 1916 ketika mengadopsi slogan “Lebih banyak orang yang menggunakan ban Goodyear dibandingkan jenis ban lainnya". Perusahaan ini juga mengelola jaringan pipa minyak, perkebunan karet dan mengelola 1900 lebih pengecer/penjual ban yang tersebar di 27 negara lain, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, anak perusahaan ini dibangun pada 1935 dengan nama PT Goodyear Indonesia, Tbk dengan kantor pusat di Bogor, Jawa Barat. Berdiri di lahan seluas 172.000 meter persegi, perusahaan ini menawarkan 15 persen dari total saham kepada masyarakat yang terdaftar di bursa saham Jakarta dan Surabaya. Bahkan, termasuk perusahaan perintis 41 produsen ban yang memproduksi jenis ban berkualitas tinggi dan mendapatkan sertifikat ISO-9002, dikutip dari elib.unikom.ac.id.

Pilihan Editor: Goodyear Luncurkan Ban Mobil Premium Gunakan Teknologi ANX

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

6 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

8 hari lalu

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

9 hari lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

9 hari lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

10 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

10 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya