TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Indonesia Academy (TIA) mewisuda 36 mahasiswa dengan keahlian di bidang khusus, Jumat, 13 Oktober 2023. Dari angka itu, 30 di antaranya dari production skill dengan kemampuan perakitan kendaraan roda empat dan enam lainnya dari maintenance skill berupa mesin otomasi.

Toyota Indonesia menyebut lulusan tersebut dapat menjawab tantangan Link and Super Match vokasi yang diusung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dalam menghadapi era elektrifikasi.

Sejak didirikan di tahun 2016 hingga saat ini, TIA telah memberikan kontribusi hingga 255 SDM ahli yang sudah merealisasikan ilmu pendidikannya baik di Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) maupun juga di rantai pasok.

TIA aktif melakukan evaluasi juga FGD (Focus Group Discussion) bersama para pakar industri untuk mengetahui dan beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan industri terkini khususnya dalam teknologi future process dan future product.

Sehingga kurikulum pembelajaran TIA terus bertransformasi demi menjawab tantangan perkembangan teknologi di industri yang begitu cepat. Selain itu, di tahun ke-2 seluruh lulusan diberikan program pemagangan di industri selama 1 tahun agar mereka dapat lebih cakap beradaptasi dengan teknologi-teknologi baru di industri elektrifikasi.

Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto mengatakan bahwa Toyota tidak hanya menerapkan sistem green manufacturing di lini produksi, namun juga menginisiasikan konsep green curriculum yaitu kurikulum pendidikan yang mengimpelementasikan teknologi hijau atau teknologi ramah lingkungan dalam pembelajarannya.

“Kurikulum ini juga membahas mengenai environment issue sebagai tanggung jawab kami bersama dalam membantu upaya Pemerintah Indonesia mencapai target netralitas karbon di 2060 nanti” kata Nandi dalam keterangan resmi, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam mengatakan bahwa transformasi industri elektrifikasi otomotif Indonesia sejatinya tidak hanya lahir melalui kehadiran sejumlah kendaraan berteknologi elektrifikasi yang ramah lingkungan, namun juga dengan hadirnya SDM ‘expert’ berwawasan digitalisasi.

“Indonesia memiliki potensi unggulan berupa besarnya porsi generasi muda untuk menjadi generasi terdepan dalam menjawab tantangan dan persaingan global,” ujar dia.

Dia menambahkan lulusan TIA dibentuk melalui pengajaran dan praktik yang berorientasi kebutuhan industri nasional dan menjadi ahli di bidang digitalisasi seperti big data analytic & IoT, AI & robotic, robotic process automation, serta IoT & mechanical engineering.

“Harapannya, akselerasi para lulusan TIA untuk mencapai level leader pada lini produksi akan semakin cepat,” kata Bob.

Dia menambahkan bahwa strategi TIA untuk mencetak lebih banyak SDM spesialis lainnya yaitu dengan melakukan ekspansi program pendidikan yang memfasilitasi karyawan TMMIN, supplier atau rantai pasok berpartisipasi dalam kegiatan shortcourse training dan credential system. Harapannya mereka menjadi teknisi industri yang ahli dan juga terakreditasi.

Bob mengklaim para lulusan TIA menorehkan prestasi di ajang nasional dan global di antaranya yaitu Juara 1 Robotic Piala Gubernur Jawa Tengah - Polines Robotic Contest 2022 hingga meraih medali silver di bidang IoT (Internet of Things) pada ajang World ASEAN Skill Contest 2023 yang berlokasi di Singapura.

“Selain mencatatkan prestasi, lulusan TIA juga sudah ada yang menempati posisi sebagai Team Leader di line Press Maintenance - Press & Welding Production Division,” tutur dia.

Pilihan Editor: Toyota Akan Hadirkan Mobil Konsep Komersial di Japan Mobility Show 2023

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto