3 Tanda Mobil Mengalami Aquaplaning dan Cara Menghadapinya

Reporter

Khumar Mahendra

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 13 Januari 2024 18:00 WIB

Ilustrasi Banjir/ ANTARA/FOTO/ Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan menyebabkan permukaan jalan menjadi basah dan licin. Bahkan tak jarang menimbulkan genangan air hingga banjir di badan jalan. Sejalur dengan itu, kondisi ini juga berpotensi memicu aquaplaning atau kondisi di mana ban mobil kendaraan tidak menapak dengan sempurna. Hal itu karena terhambat lapisan air.

Dikutip dari hondajember.com, aquaplaning atau hydroplaning adalah kondisi di mana terdapat lapisan air di antara ban dan permukaan jalan, sehingga ban mobil tidak mampu menapak dengan sempurna. Akibatnya, ban mobil kehilangan daya cengkram, sehingga mobil sulit dikendalikan. Bukan hanya itu, aquaplaning juga bisa menyebabkan kecelakaan.

Kendati demikian, aquaplaning juga disebabkan kendaraan lain yang lewat. Serta karena bobot kendaraan tak sesuai dan kondisi kendaraan yang tidak prima, terutama ban mobil.

Meskipun menyebabkan berbagai kecelakaan, aquaplaning ternyata merupakan sebuah kondisi yang dapat ditandai sehingga bisa dihadapi. Dilansir dari berbagai sumber, berikut tanda dan cara menghadapi aquaplaning.

Tanda-tanda mobil mengalami aquaplaning

1. Mesin lebih kasar

Advertising
Advertising

Tanda pertama aquaplaning adalah suara mesin mendadak terdengar lebih keras dari biasanya. Dikutip dari suzuki.co.id, ini disebabkan karena mesin yang terkena genangan terlalu deras akan menjadi panas hingga menimbulkan suara.

2. Terasa lebih cepat

Ketika mengalami aquaplaning, kopling pada persneling akan terasa berubah. Padahal, pengemudi tidak melakukannya. Kondisi ini akan membuat laju kendaraan menjadi lebih cepat sehingga tidak terkendali.

3. Mobil terasa ringan

Tanda berikutnya adalah mobil terasa ringan. Hal ini disebabkan oleh tekanan air yang lebih besar yang sanggup mengangkat dan mengambangkan mobil. Selain itu, bagian belakang mobil pada sisi-sisinya akan terasa melayang. Kondisi ini disebut fishtailing.

Jika mengalami beberapa ciri di atas, sebaiknya jangan teruskan berkendara. Tunggu hingga kondisi jalanan surut atau bisa mengendarainya dengan pelan dan hati-hati.

Cara menghadapi aquaplaning

Saat mengalami aquaplaning pada mobil, pengemudi tidak boleh panik. Kepanikan tersebut akan meningkatkan resiko bahaya. Oleh karena itu, berikut cara mengatasi kondisi hydroplaning dikutip dari toyota.astra.co.id

-Tetap tenang dan fokus karena aquaplaning hanya berlangsung sekejap.
-Jangan bermanuver mendadak seperti pindah lajur, karena mobil akan lebih sulit dikendalikan.
-Jangan melakukan pengereman mendadak, karena akan membuat ban kehilangan daya cengkramnya.
-Lakukan pengereman beberapa kali secara lembut agar tidak tergelincir.
-Angkat kaki dari pedal gas dan pegang kemudi lurus agar mobil tetap mengarah ke depan.
-Biarkan kecepatan mobil berkurang secara gradual dan ban mendapatkan kembali daya cengkeram ke jalan.
-Jangan lakukan pengereman yang akan membuat ban kehilangan penapakan lantaran dilakukan di atas genangan air.
-Matikan Mode Cruise Control atau dikenal sebagai alat pengendali kecepatan otomatis pada mobil.
-Jika gigitan ban mulai terasa kembali, cobalah untuk menginjak pedal gas secara perlahan.

Pilihan editor: Tips Mengemudi Mobil di Jalan Tol Termasuk Saat Aquaplaning

Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

11 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

47 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

48 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

51 hari lalu

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

56 hari lalu

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024

Baca Selengkapnya

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

5 Maret 2024

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

3 Maret 2024

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

BMKG sebut cuaca ekstrem sampai 8 Maret 2024. Ada tiga indikator untuk menentukan cuaca ekstrem, dari tekanan udara, awan, sampai angin.

Baca Selengkapnya

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

1 Maret 2024

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

Pakar menyarankan menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap untuk menjaga ketahanan tubuh di musim hujan seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

1 Maret 2024

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

Top 3 Tekno pada Jumat pagi 1 Maret 2024, diawali dari artikel tentang Apple yang telah membatalkan proyek mobil listrik perdananya, Apple Car.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

29 Februari 2024

BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

BMKG memantau hujan dengan intensitas ringan hingga ekstem masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak 24 hingga 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya