Izin Daihatsu Gran Max di Jepang Dicabut, di Indonesia Bagaimana?

Kamis, 18 Januari 2024 08:00 WIB

Daihatsu GranMax BV dan PU terjual sebanyak 21.597 unit hingga kwartal III 2020 menurut data Gaikindo. Adapun secara nasional, penjualan mobil (wholesales) di Indonesia pada September 2020 sebanyak 48.554 unit, naik 30,2 persen jika dibandingkan pencapaian pada Agustus 2020 sejumlah 37.277 unit. Astra-daihatsu.id

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang mencabut izin Daihatsu Gran Max di negaranya imbas skandal uji keselamatan. Selain Gran Max, ada dua model lain yang juga kena dampak, yakni Toyota Town Ace dan Mazda Bongo.

"MLIT memulai proses untuk mencabut Vehicle Type Approval untuk tiga model yang dijual di Jepang yang dianggap memiliki penyimpangan prosedur serius. MLIT mengonfirmasi adanya contoh baru penyimpangan prosedur," tulis Daihatsu dalam laman resminya, dikutip Tempo hari ini, Kamis, 18 Januari 2024.

Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani mengatakan bahwa pencabutan izin Gran Max di Jepang tidak berdampak terhadap model yang dipasarkan di Indonesia.

"Kami sudah menerima informasi dari prinsipal. Setiap negara memiliki regulasi masing-masing. Informasi yang disampaikan oleh prinsipal tersebut berlaku untuk pasar Jepang," kata Agung saat dihubungi Tempo.

Lebih lanjut, Agung memastikan semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusikan, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas, keselamatan, dan diklaim sudah memenuhi regulasi yang berlaku.

Advertising
Advertising

"Termasuk seluruh line-up kendaraan Daihatsu Gran Max, baik Pick-up maupun Minibus," ucapnya.

Sebelumnya, Daihatsu Jepang didesak untuk mereformasi struktur perusahaan yang melakukan penyimpangan prosedur. Langkah ini bertujuan untuk memastikan tidak terjadi lagi masalah seperti ini lagi.

MLIT juga meminta Daihatsu untuk segerea mengumumkan jika diperlukan penarikan kembali atau recall terhadap Daihatsu Cast dan Toyota Pixis Joy, yang kemungkinan terjadi ketidakpatuhan terhadap standar.

Saat ini Daihatsu tengah menyusun langkah untuk mencegah kasus ini terulang lagi. Mereka akan menyampaikan laporan mengenai langkah tersebut ke kementerian terkait dalam waktu satu bulan ke depan dan laporan akan disampaikan secara berkala setiap triwulan.

"Kami telah melakukan verifikasi teknis dan memastikan bahwa kinerja keselamatan dan lingkungan memenuhi standar hukum. Kami akan mengambil tindakan yang diperlukan, seperti melakukan pengujian dengan otoritas sertifikasi yang hadir, sesuai dengan indikasi dari MLIT," demikian keterangan Daihatsu.

Pilihan Editor: Mobil Listrik Chery Omoda E5 Akan Rilis Awal Februari, Berapa Harganya?

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Berita terkait

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

6 jam lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

10 jam lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

11 jam lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

2 hari lalu

Jepang Gelontorkan Utang Rp14 T, Ini Pengembangan MRT dari Lebak Bulus ke Ancol dan Cikarang ke Balaraja

Pemerintah Indonesia dan Jepang menandatangani pertukaran nota pinjaman sekitar Rp14,5 triliun untuk proyek MRT Jalur Timur-Barat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Toyota Gazoo Racing Indonesia Berlaga di Kejuaraan Balap Internasional

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Toyota Gazoo Racing Indonesia Berlaga di Kejuaraan Balap Internasional

Bamsoet mendukung Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) yang akan mengirimkan atlet balap untuk mengikuti berbagai kejuaraan balap bergengsi di Internasional.

Baca Selengkapnya

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

2 hari lalu

Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Pinjaman Rp14 Triliun ke Indonesia untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Jepang dan Kementerian Luar Negeri menandatangani pertukaran nota atau E/N senilai Rp14 triliun untuk Proyek MRT Koridor Timur-Barat

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

2 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya