Produsen EV Mulai Beralih ke Baterai LFP, Bagaimana Nasib Cadangan Nikel Indonesia?

Senin, 22 Januari 2024 17:06 WIB

Mobil bertenaga listrik BYD seri Atto 3 resmi di luncurkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. BYD Atto 3 yang mengusung baterai BYD Blade Battey (LFP) berkapasitas 49,92 kWh dan 60,48 kWh dan memiliki jangkauan jarak hingga 410 km dan 480 km. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah produsen otomotif mulai beralih menggunakan baterai Lithium Ferro-Phosphate (LFP) yang diklaim lebih memiliki kepadatan energi yang tinggi. Tesla menjadi pelopor penggunaan baterai jenis ini, dan sekarang beberapa pabrikan ikut menggunakan baterai LFP.

LFP dibuat menggunakan besi fosfat sebagai bahan katoda. Baterai jenis ini tidak lagi menggunakan bijih nikel seperti baterai Lithium-ion. Lantas, apakah penggunaan baterai LFP akan berdampak pada sumber daya nikel di Tanah Air?

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa baterai berbasis nikel masih banyak digunakan dalam industri kendaraan listrik. Kendaraan listrik yang membutuhkan jarak tempuh yang lebih jauh dan perlu akselerasi yang agresif, disebut masih memerlukan baterai yang berbahan baku nikel.

"Industri baterai tidak akan sepenuhnya beralih ke LFP. Ada permintaan yang beragam untuk berbagai jenis baterai, dan baterai berbasis nikel masih akan menjadi bagian penting, terutama untuk aplikasi pada mobil mewah, baterai gadget kita, kendaraan terbang dan banyak lagi produk berteknologi tinggi yang menuntut dimensi lebih ramping, lebih ringan dan memiliki sumber daya penyimpan energi yang ringkas berdaya simpan tinggi dan mampu di-fast charging," kata Yannes kepada Tempo.

Yannes menuturkan bahwa Indonesia bisa memanfaatkan posisinya sebagai produsen nikel terbesar untuk membangun industri baterai lokal yang kuat. Nikel ini tidak hanya untuk diekspor, lanjut dia, tetapi juga untuk membuat baterai berbasis nikel untuk berbagai produk elektronik lainnya.

Advertising
Advertising

"Dengan permintaan global untuk baterai berbasis nikel yang masih kuat, Indonesia dapat terus menjadi pemasok utama nikel untuk pasar global sekarang dan masa mendatang," ujarnya.

Cadangan Nikel di Indonesia

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia pada 2022. Menyandang status tersebut, berapa sebenarnya volume cadangan nikel yang ada di Indonesia?

Dalam laporan USGS, jumlah produksi nikel di dunia pada 2022 diperkirakan mencapai 3,3 juta metrik ton (MT). Jumlah tersebut meningkat 20,88 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebanyak 2,73 juta metrik ton.

Indonesia berkontribusi sebanyak 1,6 juta metrik ton atau sekitar 48,48 persen dari produksi global keseluruhan. Tahun lalu, Indonesia juga memiliki cadangan nikel terbesar dengan jumlah 21 juta metrik ton, mengalahkan Australia di posisi kedua dengan jumlah 19 juta metrik ton.

Melansir mining-technology.com, GlobalData mencatatkan Indonesia mengalami peningkatkan output nikel sebesar 13 persen pada 2021. Jumlahnya diprediksi akan terus meningkat sebesar empat persen selama kurun waktu 2022 hingga 2026.

Nikel di Indonesia saat ini dikelola oleh empat perusahaan tambang nikel terkemuka di Tanah Air, yakni Sumitomo Metal Mining, PT Vale Indonesia Tbk, PT Antam (Persero) Tbk., dan Eramet.

Produksi nikel Sumitomo Metal Mining mengalami penurunan 5 persen selama periode 2020-2021. Begitu juga dengan Vale dan Antam yang masing-masing mengalami penurunan produksi 5 persen dan 0,58 persen selama periode yang sama.

Namun di kuartal pertama 2023, Vale Indonesia mencatatkan kenaikan jumlah produksi nikelnya. Perusahaan ini memiliki 118 ribu hektare tambang nikel yang tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Hingga saat ini, Vale telah menghasilkan nikel dalam matte sebanyak 16.769 ton atau naik 21 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Eramet Indonesia melalui PT Weda bay Nickel, mencatatkan cadangan nikel sebesar 12,2 juta ton. Cadangan nikel Eramet ini rata-rata memiliki kandungan nikel sebesar 1,48 persen.

Pilihan Editor: Gibran Bilang Baterai Tesla Masih Pakai Nikel, Tak Ada yang Gunakan LFP?

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

2 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mulyanto meminta pemerintah mengaudit seluruh smelter dan mengevaluasi tata kelola industri ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

1 hari lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Heran Pabrik Smelter Nikel PT KFI Hanya Berjarak 21 Meter ke Permukiman Warga, Kok, Bisa Dapat Izin?

1 hari lalu

Anggota Dewan Heran Pabrik Smelter Nikel PT KFI Hanya Berjarak 21 Meter ke Permukiman Warga, Kok, Bisa Dapat Izin?

Berdasarkan pengakuan salah seorang warga, retakan bisa terjadi lantaran jarak pagar pabrik PT KFI ke area permukiman warga hanya sejauh 21 meter

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

1 hari lalu

Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI, Terancam Ledakan Pabrik hingga Polusi tanpa Kompensasi

Warga sekitar smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) merasa terteror karena pabrik kerap meledak dan terpapar polusi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

1 hari lalu

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

Ledakan di pablik smelter nikel kembali terjadi. Kali ini di pabrik smelter milik PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) di Kutai Kartanegara, Kaltim.

Baca Selengkapnya

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

2 hari lalu

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

Bunyi ledakan tiba-tiba menggoyang tubuh Lusi Puspita. Di luar, semburat api dan asap menguar di area kerja PT Kalimantan Ferro Industri atau PT KFI.

Baca Selengkapnya

Xiaomi Respons Rumor Mobil Listrik SU7 Bakal Segera Masuk Indonesia Tahun Ini

2 hari lalu

Xiaomi Respons Rumor Mobil Listrik SU7 Bakal Segera Masuk Indonesia Tahun Ini

Xiaomi tak menutup mata bahwa tren smart electric car saat ini booming.

Baca Selengkapnya

Daftar HP dengan Kapasitas Baterai 10000 mAh, Cocok untuk Main Game

3 hari lalu

Daftar HP dengan Kapasitas Baterai 10000 mAh, Cocok untuk Main Game

Semakin besar kapasitas baterai HP, maka semakin semakin lama daya tahan baterai HP tersebut. Berikut HP dengan baterai 10000 mAh.

Baca Selengkapnya