Kata Gaikindo Soal Luhut Ingin Naikkan Standar Emisi ke Euro 5

Rabu, 7 Februari 2024 18:12 WIB

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengomentari soal rencana Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang hendak menaikkan standar emisi di Indonesia dari Euro 4 menjadi Euro 5.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyambut baik rencana pemerintah untuk menaikkan standar emisi menjadi Euro 5. Dia menilai, rencana tersebut dapat mengurangi emisi gas buang kendaraan sehingga dapat berdampak baik bagi kesehatan.

"Kita sudah menggunakan kendaraan berdasarkan standard Euro 4 yang memang cukup baik, tapi dunia sudah menggunakan standard lebih tinggi. Kalau Singapura sudah Euro 5, Euro 6, Jepang sudah lebih tinggi, bahkan di India salah satu barometer kita, sudah pakai Euro 5 dan negara bagian pakai Euro 5, Vietnam Euro 5," kata Nangoi saat ditemui di Jakarta pada hari ini, Rabu, 7 Februari 2024.

Kendati demikian, Nangoi menjelaskan bahwa kendaraan yang menggunakan standar emisi Euro 5, akan tersematkan teknologi yang lebih canggih. Kondisi tersebut dinilai akan sangat sensitif terhadap bahan bakar yang digunakan.

"Perlu kami sampaikan saat ini masih banyak bahan bakar yang tidak memenuhi standard Euro 4. Kadang-kadang ini mempersulit kendaraan itu sendiri, karena apabila digunakan untuk Euro 4 akan menyebabkan masalah kendaraan tersebut.

Advertising
Advertising

"Yang kita perlukan adalah kesiapan pemerintah untuk memodifikasi atau transfer bahan bakar non Euro 5 ke Euro 5 serentak saat undang-undang kendaraan tersebut dijalankan," ucapnya menambahkan.

Nangoi mengatakan bahwa industri otomotif saat ini bisa dengan mudah meningkatkan standar emisi kendaraan yang dipasarkan di Tanah Air ke Euro 5. Hanya saja, masalah ketersediaan bahan bakar yang kompatibel dengan standar emisi Euro 5 ini masih belum tersedia.

"Kami industri otomotif menyambut baik, tapi perlu digarisbawahi, bersih itu mahal. Euro 5 kendaraan akan lebih mahal bahan bakar, lebih mahal, tapi akan jauh lebih bersih," ujarnya.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan meningkatkan standar emisi dari Euro 4 menjadi Euro 5. Langkah tersebut disebut bertujuan menciptakan kualitas udara yang bersih berkat emisi gas buang yang bisa diminimalisir dari penerapan standar baru emisi ini.

"Kita juga sekaligus sekarang ini akan membuat apa namanya kualitas udara kita atau prinsip kita seperti Euro 4 ke Euro 5. Kemudian, kita juga membuat kualitas daripada BBM lebih baik lagi, sehingga kandungan sulfurnya itu juga membuat air quality di Indonesia membaik," ucap Luhut dalam tayangan video dalam acara Grand Launching BYD pada Januari lalu.

Pilihan Editor: Tanggapan Gaikindo soal Rencana Penghapusan Pertalite Tahun Ini

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Berita terkait

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

1 hari lalu

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

Orang utan memiliki kemiripan DNA 96.4 persen terhadap manusia, mereka termasuk primata cerdas yang beradaptasi dengan baik di alam maupun tempat penangkaran.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

2 hari lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

2 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

3 hari lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

4 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

4 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

5 hari lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

6 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya