Seri Antisipasi Kecelakaan Maut: Tips untuk Menghindari Pecah Ban Mobil

Reporter

Eiben Heizar

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 18 April 2024 07:37 WIB

Ilustrasi ban mobil. Sumber: carscoops.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan di jalan raya saat ini menjadi satu dari banyak hal yang dikhawatiran karena dapat merenggut nyawa dan mengakibatkan kerugian, baik secara materi maupun non-materi. Kecelakaan sering terjadi karena kelalaian pengemudi atau kondisi yang kurang memadai dari kendaraan itu sendiri. Bahkan, pecahnya ban mobil juga dapat menjadi pemicu kecelakaan yang membahayakan pengemudi lain di sekitarnya.

Kecelakaan yang disebabkan oleh pecah ban mobil, seringkali terjadi karena pengemudi kesulitan mengendalikan laju kendaraan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memeriksa kondisi kendaraan dan kesiapan pribadi sebelum memulai perjalanan jauh.

Risiko yang terkait dengan pecahnya ban mobil tidak hanya mengancam keselamatan pengemudi, tetapi juga pengemudi lain di sekitarnya. Pecahnya ban sering membuat pengemudi panik dan mengambil tindakan yang salah, yang bisa menyebabkan kehilangan kendali atas kendaraan.

Umumnya, kecelakaan yang disebabkan oleh pecahnya ban terutama terkait dengan ban depan, meskipun belakangan ini kasus kecelakaan karena ban belakang pecah semakin banyak.

Ketika pecah ban terjadi pada kecepatan antara 60 hingga 80 kilometer per jam, penting untuk tetap tenang. Sangat dianjurkan untuk menjaga kendaraan tetap pada arah yang lurus, mengingat pecahnya ban dapat membuat kemudi menjadi lebih berat pada sisi yang ban pecah. Meskipun mungkin tergoda untuk melambatkan kendaraan, namun hal tersebut sebenarnya tidak disarankan.

Advertising
Advertising

Selain itu, hindari menggunakan pedal rem karena dapat meningkatkan tekanan pada ban yang pecah, yang dapat membuat kendaraan kehilangan cengkeramannya dan berpotensi melintir. Secepat mungkin, lepaskan kaki dari pedal rem untuk menjaga keseimbangan dan mencegah terbaliknya kendaraan.

Tips untuk Menghindari Bahaya Pecah Ban pada Mobil

1. Periksa Tekanan Udara pada Ban

Sebelum memulai perjalanan, langkah awal yang penting adalah memeriksa tekanan udara di ban. Tekanan udara yang tidak tepat merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan ban pecah, terutama saat ban mengalami ekspansi karena panas dari permukaan jalan yang memanas.Pastikan bahwa tekanan udara di ban sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh pabrikan, mengingat bahwa tekanan yang terlalu tinggi dapat membawa risiko yang serius.

2. Periksa Kondisi Fisik Ban

Selain itu, selalu lakukan pemeriksaan terhadap kondisi fisik ban mobil Anda sebelum mengemudi, tidak hanya saat berencana melakukan perjalanan jarak jauh. Ban yang telah digunakan dalam waktu lama atau yang sudah mengalami kerusakan dapat menunjukkan tanda-tanda keausan, seperti karet yang mulai menipis, sobek, atau retak. Apabila ditemukan kondisi yang memprihatinkan pada ban, segera lakukan penggantian.

3. Amati Alur pada Ban

Pastikan juga untuk secara berkala memeriksa alur pada ban, karena benda-benda kecil seperti kerikil atau batu bisa saja tersangkut di sana. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada ban dan mengurangi cengkeraman ban terhadap permukaan jalan.

4. Perhatikan Beban yang Dibawa di dalam Mobil

Selalu perhatikan beban yang Anda muat di dalam mobil dan pastikan tidak melebihi kapasitas yang ditentukan oleh kendaraan. Beban yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada ban secara signifikan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko pecahnya ban. Penting untuk tidak membebani kendaraan dengan muatan yang melebihi batas yang ditentukan.

5. Lakukan Penggantian Ban

Terakhir, jika ban mobil sudah mengalami keausan atau kerusakan, segera lakukan penggantian. Penggantian ini sebaiknya dilakukan setelah ban telah digunakan dalam jangka waktu tertentu, misalnya setelah mencapai jarak tempuh 40 ribu kilometer atau setelah digunakan selama tiga tahun. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko pecahnya ban saat sedang dalam perjalanan dan menjaga keselamatan diri serta penumpang lainnya terhaindar dari kecelakaan.

DAIHATSU.CO.ID
Pilihan editor: Polri Catat 2.895 Kecelakaan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Berita terkait

Selain Presiden Iran, Inilah 5 Pemimpin Negara yang Meninggal karena Kecelakaan

5 jam lalu

Selain Presiden Iran, Inilah 5 Pemimpin Negara yang Meninggal karena Kecelakaan

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter. Berikut daftar pemimpin negara yang meninggal karena kecelakaan.

Baca Selengkapnya

RS Polri Telah Serahkan 3 Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD kepada Keluarga

12 jam lalu

RS Polri Telah Serahkan 3 Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD kepada Keluarga

Tiga jenazah korban kecelakaan pesawat jatuh di BSD City, Serpong, telah dikembalikan dari RS Polri kepada keluarga.

Baca Selengkapnya

Polres Depok Inspeksi Bus Pariwisata Usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana

1 hari lalu

Polres Depok Inspeksi Bus Pariwisata Usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana

Polres Metro Depok menggelar ramp check untuk memastikan kelayakan bus pariwisata. Mencegah tragedi SMK Lingga Kencana terulang

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Terkonfirmasi Tewas

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi Terkonfirmasi Tewas

Kematian Presiden Ebrahim Raisi dikonfirmasi oleh Wakil Presiden Iran Mohsen Mansouri di status media sosialnya.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik Seiring Peristiwa Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik Seiring Peristiwa Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Harga minyak dunia naik pada awal perdagangan Asia, Senin, 20 Mei 2024. Kenaikan terjadi seiring kecelakan helikopter yang digunakan Presiden Iran.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi dan Menlu Iran Dikabarkan Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter

1 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi dan Menlu Iran Dikabarkan Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter

Dua pejabat pemerintah Iran, Presiden Ebrahim Raisi dan Menlu Amir Abdollahian, dikabarkan meninggal akibat kecelakaan helikopter di Azerbaijan Timur.

Baca Selengkapnya

Ramai Bully Guru usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Kemendikbud Sebut Study Tour Tetap Perlu

2 hari lalu

Ramai Bully Guru usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Kemendikbud Sebut Study Tour Tetap Perlu

Kemendikbud menyatakan perlu adanya standar operasional prosedur (SOP) yang jelas untuk setiap kegiatan study tour di sekolah.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

2 hari lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

3 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

5 hari lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya